POJOKBANDUNG.com, CIMAHI – Kesehatan pohon menjadi perhatian khusus dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi, khususnya dalam menghadapi cuaca ekstrem. Sebab, sama seperti manusia, tanaman juga bisa terserang penyakit.
Kepala DLH Kota Cimahi, Chanifah Listyarini mengatakan, dampak pohon apabila terkena penyakit dan dibiarkan cukup berbahaya. Bisa saja pohon tersebut roboh lantaran kekuatannya berkurang akibat digergogoti berbagai penyakit tersebut
“Seperti manusia, kanker kaya manusia. Kalau pohon ada benjolan itu kanker. Yang paling sering itu dahan kering, daun-daun tidak ada,” terang Chanifah.
Untuk itu, DLH Kota Cimahi sudah menyiapkan tim khusus untuk menangani masalah pohon. Di antaranya Tim Dokter Pohon yang bertugas untuk melakukan diagnosa terhadap pohon. Hasil diagnosa tim dokter pohon nantinya akan diserahkan ke tim lain.
“Hasil diagnosanya apakah perlu pemupukan, pakah perlu pemangkasan atau penebangan jadi hasil dokter pohon ditindaklanjuti oleh tim lain,” ujar Chanifah.
Kemudian ada juga Tim Jaga Wana yang bertugas untuk melaksanakan penanaman dan pemeliharaan. “Ada juga Tim Tangkas khusus untuk melakukan pemangkasan atau penebangan. Jadi hasil dari dokter pohon misalnya ada yang perlu dipangkas atau ditebang itu oleh Tim Tangkas,” jelas Chanifah.
Dirinya mengatakan, tim tersebut tidak hanya dipersiapkan untuk menghadapi musim penghujan saja. Sebab mereka setiap hari melakukan pemeriksaan pohon-pohon yang merupakan aset milik Pemkot Cimahi. Hasilnya sejauh ini, klaim dia, mayoritas pohon hampir 95 persen dalam kondisi baik.
“Kalau menghadapi cuaca ekstrem kita setiap hari melakukan pemeliharaan pohon, melihat kondisi pohon. Yang rawan dan yang sehat pun kita lakukan pemangkasan sebagai upaya kita untuk meminimalisir terjadinya pohon tumbang,” sebut Chanifah.
Namun, lanjut dia, sejauh ini pihaknya bersama tim baru bisa melakukan pemeriksaan terhadap pohon dari mulai permuksaan sampai atas. Sedangkan untuk pemeriksaan hingga ke bagian akar tentu harus menggunakan teknologi.
“Sedangkan ke bawah kita belum punya teknologi yang bisa mendeteksi sampai akar karena kondisi akar kan harus digali, kalau konvensional tapi kelihatannya gak mungkin,” pungkas dia.