Kenali Kedokteran Olahraga, Profesi dari Anak Calon Wakil Presiden Mahfud MD, Ikhwan Zein

Mahfud MD

Mahfud MD

POJOKBANDUNG.com – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD secara resmi dipasangkan sebagai calon wakil presiden (Cawapres) bersama calon presiden (Capres) Ganjar Pranowo. Pernyataan deklarasi pasangan calon Ganjar-Mahfud diumumkan di Gedung Arsip Nasional pada Rabu malam (18/10/2023).

Dalam sorotan berita resmi yang melibatkan Mahfud MD sebagai calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 3 bersama Ganjar Pranowo pada Pemilu 2024, ketiga anak Mahfud juga menjadi perhatian. Mereka memilih untuk tidak terlibat dalam dunia politik dan memilih karier di bidang yang berbeda dengan ayah mereka, termasuk Muhammad Ikhwan Zein, anak bungsu Mahfud MD.

Dokter Ikhwan, yang merupakan seorang spesialis kedokteran olahraga, berhasil menyelesaikan studi gelar sarjana kedokterannya di Universitas Gadjah Mada (UGM). Ia meraih gelar sarjana kedokteran pada tahun 2006 dari Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (sejak 2018 berganti nama menjadi Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan).

Kedokteran Olahraga
Ikhwan Zein, anak dari Mahfud MD menyelesaikan studi sebagai seorang dokter spesialis dalam Ilmu Kedokteran Olahraga di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Selain itu, Ikhwan juga berhasil memperoleh gelar doktor dari University of Amsterdam.

Lalu, seperti apa sebenarnya Kedokteran Olahraga?
Ilmu kedokteran olahraga adalah cabang dari ilmu kedokteran yang mengkhususkan diri dalam penanganan cedera akibat aktivitas olahraga. Cedera ini dapat terjadi pada atlet atau individu yang secara aktif terlibat dalam kegiatan fisik.

Para spesialis kedokteran olahraga tidak hanya fokus pada pengobatan cedera terkait olahraga, tetapi juga aktif dalam upaya pencegahan cedera, rehabilitasi, aspek nutrisi, dan program pelatihan untuk membantu atlet meningkatkan kinerja mereka di lapangan.

Seorang profesional dalam bidang kedokteran olahraga mendapat pelatihan khusus yang signifikan dalam merawat dan mencegah penyakit serta cedera. Mereka idealnya dapat memberikan perawatan medis menyeluruh bagi atlet, tim olahraga, atau individu yang berkomitmen untuk menjaga gaya hidup sehat.

Dokter spesialis ini memiliki fokus khusus pada aspek non-bedah kedokteran olahraga dan sering berperan sebagai dokter tim olahraga, terutama dalam acara olahraga tingkat nasional atau internasional.
Sebagian besar dokter spesialis kedokteran olahraga memiliki klinik praktik pribadi di mana mereka bekerja bersama perawat, asisten kantor, dan staf lainnya.

Beberapa memilih bermitra dengan rekan dokter untuk membentuk praktik bersama, sementara yang lain memilih bekerja di bawah supervisi dokter lain.
Beberapa juga dapat dipekerjakan oleh rumah sakit atau universitas, menjabat sebagai tenaga medis, profesor, atau peneliti.

Sejumlah dokter kedokteran olahraga juga menemukan kesempatan pekerjaan dengan tim olahraga profesional.
Umumnya, dokter-dokter ini merasa nyaman dengan pekerjaan mereka dan mengalami tingkat stres yang lebih rendah dibandingkan dengan rekan-rekan mereka yang bekerja di unit gawat darurat.

Sebagai gantinya, profesi kedokteran olahraga dianggap sebagai salah satu yang paling minim stres di antara berbagai jenis dokter spesialis.

Syarat yang Dibutuhkan
Untuk menjadi dokter spesialis olahraga, seorang dokter harus memenuhi beberapa syarat, antara lain:

1. Memiliki sertifikasi dalam salah satu bidang berikut: Pengobatan Darurat, Kedokteran Keluarga, Obat Penyakit Dalam, Pediatri, atau Kedokteran Fisik/Rehabilitasi.

2. Menyelesaikan satu atau dua tahun pelatihan tambahan dalam Kedokteran Olahraga.

3. Lulus ujian sertifikasi Kedokteran Olahraga nasional yang memungkinkan mereka memperoleh Sertifikat Kualifikasi Tambahan dalam Kedokteran Olahraga.

4. Terlibat dalam kegiatan pendidikan kedokteran berkelanjutan dan sertifikasi ulang melalui ujian setiap 10 tahun. Proses ini dirancang secara ketat untuk membedakan dokter spesialis olahraga bersertifikat dari dokter lain tanpa pelatihan khusus.

Selain itu, seorang pemimpin tim Kedokteran Olahraga harus melibatkan berbagai profesional, termasuk dokter spesialis dan ahli bedah, pelatih atletik, terapis fisik, pelatih, personel lain, dan atlet.

(*)

loading...

Feeds

Penggiat Event Curhat ke Kang Arfi

Penggiat Event Curhat ke Kang Arfi

POJOKBANDUNG.com, BANDUNG- Konser band kawakan Sheila On 7 sempat direncanakan berlokasi di Kota Bandung pindah ke Kabupaten Bandung. Hal itu menjadi …