POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Setelah sukses gelaran pameran di Surabaya, kali ini Kota Bandung menjadi tuan rumah penyelenggaraan pameran perguruan tinggi bertema ‘European Higher Education Fair’ (EHEF) 2023.
Pameran perguruan tinggi yang digagas European Union (Uni Eropa) ini tepatnya berlangsung di Hotel Hilton, Jalan HOS Cokroaminoto, Kota Bandung, Selasa (14/11).
Pameran di Bandung yang diikuti tak kurang dari 41 perguruan tinggi Uni Eropa tersebut rutin digelar setiap tahun. Penyelenggaraan kali ini adalah yang ke 15 kalinya.
Pembukaan pameran dihadiri langsung oleh Ambassador European Union ASEAN Mr Sujiro Seam dan Humas Dinas Pendidikan Jabar Dewi Nuraini PHD serta peserta pameran.
Ambassador European Union ASEAN Mr Sujiro Seam mengatakan, tujuan acara pameran EHEF ini untuk mencari mahasiswa-mahasiswa terbaik yang ada di Indonesia.
“Dengan mengikuti program ini, diharapkan mereka bisa saling sharing pengalaman dengan mahasiswa lainnya yang tergabung dalam program European Union, sehingga mereka dapat menjadi the best ambassador untuk perguruan tinggi UE tempatnya menimba ilmu maupun ketika kembali ke kampusnya di tanah air,” ujar Mr Sujiro kepada wartawan di sela-sela event pameran EHEF di Hotel Hilton, Bandung, Selasa (14/11/2023).
Sementara, menurut Program Manager Bidang Pendidikan European Union, Destriani Nugroho, ada enamm ribu siswa yang telah terdaftar setiap tahunnya mengikuti program beasiswa ke luar negeri.
Baca Juga: Pj Wali Kota Bandung Ingatkan OPD Fokus Tujuh Arahan Presiden
“Setiap tahun, enam ribu lebih siswa Indonesia turut daftar di Universitas Eropa. Dan digelontorkan 1.200 beasiswa setiap tahun, melalui program unggulan EU’s, Flagship Erasmus Programme,” ujar Destriani.
Dia mengatakan, ada banyak manfaat ketika para pelajar atau mahasiswa Indonesia ini memberanikan diri, mengikuti kuliah ke Eropa.
Baca Juga: Lanjutkan Kegiatan Positif, Ganjar Sejati Gelar Pelatihan Pengobatan Alternatif untuk Warga Bandung
Selain bisa memperoleh ilmu pengetahuan, lanjut dia, mereka dapat mempelajari budaya, kultur, dan bahasa bahasa dari negara Eropa.
“Ada kesempatan, mahasiswa ini mempelajari budaya, bahasa, dan kultur, mengingat negara negara di Eropa ini berdekatan,” tambah Destriani.
Baca Juga: Asesor Evaluasi Tahap II Smart City 2023: Kota Bandung Konsisten
Untuk itu, diharapkan kepada mahasiswa atau pelajar Indonesia kini, jangan takut dan berani lah untuk memperluas pengetahuan ke negara Eropa.
“Pengetahuan atau yang diajarkan di kampus luar negeri berbeda dengan di Indonesia. Terlebih, dalam hal kurikulum serta fasilitas-fasilitas dimiliki lebih lengkap,” jelas Destriani. (nto)