POJOKBANDUNG.com, CIMAHI – Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi menetapkan status siaga darurat bencana alam kekeringan. Penetapan status tersebut didasari kondisi cuaca yang diprediksi memasuki kemarau dan fenomena El Nino.
Penetapan status siaga darurat bencana alam kekeringan itu dituangkan dalam Surat Keputusan (SK) yang sudah resmi diterbitkan. Masa siaga darurat kekeringan di Kota Cimahi berlaku sejak 27 Juli hingga 31 Oktober 2023.
Untuk membantu masyarakat yang sudah mengalami kelangaan air bersih, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi mulai mendistribusikan air bersih bagi warga yang mengalami krisis air bersih. Distribusi dilakukan menggunakan mobil tangki ke daerah terdampak.
“Jadi ada empat mobil tanki lebih dengan kapasitas 5.000 liter air yang akan kita kerahkan untuk bantuan air bersih,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Cimahi, Fitriandy Kurniawan.
Pengiriman air bersih tersebut akan dilakukan setiap hari, yang disesuaikan dengan kebutuhan warga. BPBD Kota Cimahi sudah bekerjasama dengan stakeholder terkait untuk penggunaan truk tanki yang ada di Kota Cimahi.
Selain itu, pihaknya juga sudah menjalin kerja sama dengan pihak-pihak tertentu untuk kebutuhan sumber air bersihnya. “Itu punya kita, ada juga nanti dari DPKP dan pihak lainnya. Jadi kita kerja sama dengan stakeholder terkait,” ujar Fitriandy.
Dia mengungkapkan, Sebanyak 10.000 warga atau 2.000 kepala keluarga (KK) kini kesulitan untuk mendapatkan air bersih imbas kemarau panjang. Warga yang terdampak krisis air bersih itu tersebar di 15 kelurahan se-Kota Cimahi. Kondisi tersebut membuat warga terdampak harus mencari air bersih ke berbagai sumber untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Mayoritas warga Kota Cimahi selama ini mengandalkan pasokan air bersih dari sumur bor dan perpipaan. Namun debitnya menyusut drastis. “Yang terdampak perkiraan 10.000 jiwa atau sekitar 2.000 KK yang paling parah. Kalau yang sumur bor, air muka tanahnya turun, kemudian sedikit kotorm kalau yang dari pipa mulai berkurang,” kata Fitriandy.
“Betul kita sudah menetapkan status siaga darurat kekeringan. SK alhamdulillah sudah keluar,” katanya.
Dia menjelaskan, penetapan status siaga bencana kekeringan itu berdasarkan hasil kaji cepat yang dilakukan BPBD Kota Cimahi tentang adanya potensi kekeringan yang dihadapi masyarakar di Kota Cimahi. Apalagi dengan adanya fenomena El Nino.