POJOKBANDUNG.COM, JAKARTA – TNI lagi-lagi kehilangan prajurit terbaik mereka. Senin (21/8) Pratu Mar Agung Pamuji gugur dalam kontak tembak antara Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Mobile Indonesia – Papua Nugini dengan Kelompok Separatis Teroris (KST).
Rencana jenazah Pratu Agung akan diterbangkan ke daerah asalnya melalui Jakarta hari ini (23/8).
Keterangan itu disampaikan oleh Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Letkol Infanteri Johanis Parinussa kepada awak media kemarin (22/8).
Menurut dia, saat ini pihaknya tengah menunggu proses evakuasi jenazah.
”Jenazah akan disemayamkan di Sorong (sebelum dibawa pulang ke Jakarta),” ungkap dia.
Johanis menyebut, TNI akan menerbangkan jenazah Pratu Agung dari Sorong.
Berdasar data yang diterima oleh Kodam XVII/Cenderawasih, jenazah personel Batalyon Infanteri (Yonif) 6/Marinir TNI AL itu akan dibawa ke Jakarta menggunakan pesawat Batik Air.
Pesawat tersebut dijadwalkan mendarat di Bandara Internasional Soekarno – Hatta pada pukul 12.35. ”Kemudian (jenazahnya) akan dibawa ke kampung halamannya di Grobogan, Jawa Tengah,” tutur Johanis.
Pratu Agung gugur dalam tugas di wilayah Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan.
Sebelum meninggal dunia, dia sempat terlibat dalam kontak tembak dengan KST.
Kontak tembak itu terjadi pada Senin siang sekitar pukul 11.00 WIT. ”Pratu Agung Pamuji gugur dengan luka tembak pada bagian kepala,” terang Johanis.
Aksi KST tersebut dilakukan di tengah-tengah pelaksanaan tugas jaga pos. Satgas yang saat ini bertugas tiba-tiba diserang oleh KST.
Setelah tertembak, Pratu Agung sempat dievakuasi ke RSUD Dekai dan langsung mendapat penanganan petugas medis.
Sayang, nyawanya tidak tertolong. Petugas medis memastikan Pratu Agung meninggal dunia pada pukul 12.40 WIT.
Sementara itu, Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Sebby Sambom menyatakan bahwa pihaknya bertanggungjawab terhadap gugurnya seorang personel TNI.
Dia menyebut, pasukan TPNPB-OPM yang menyerang TNI dipimpin oleh Anis Baye.
”Kelompok Anis Baye di bawah pimpinan Egianus Kogoya,” paparnya kemarin.
Namun begitu, dia mengklaim bukan hanya satu orang prajurit TNI yang ditembak.
Melainkan lima anggota TNI. Namun, dia tidak bisa menunjukkan bukti bahwa lima anggota TNI yang ditembak.
”Saya mendapat laporan lima anggota TNI yang tewas ditembak,” jelasnya.
Selain penembakan kepada prajurit TNI, lanjutnya, pasukannya juga menjadi dalang sejumlah aksi teror.
Diantaranya pembakaran gedung sekolah, pembakaran BTS, dan penyerangan kepada warga sipil.
”Tapi penyerangan karena warga ini mata-mata. Serta, sudah kami peringatkan keluar dari wilayah konflik,” ujarnya. (idr/syn)