POJOKBANDUNG.COM – Densus 88 Anti Teror kembali menunjukkan aksinya. Kemarin (14/8) pasukan berlambang burung hantu itu menangkap seorang terduga teroris berinisial DE di Bekasi, Jawa Barat. Terduga teroris diduga menyimpan senjata api rakitan.
Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Ahmad Ramadan menjelaskan, Densus 88 Anti Teror menangkap terduga teroris berinidial DE. Pelaku diduga merupakan simpatisan ISIS. “Di media sosial aktif mempropagandakan ISIS,” ujarnya.
DE juga sering kali mempropagandakan jihad. Bentuknya bisa melalui poster digital hingga teks pembaruan baiat berbahasa arab. “Baiat ke pemimpin ISIS Abu Al Husain Al Husaini Al Qurays ” jelasnya kemarin.
Menurutnya, pelaku mengelola akun telegram yang berisikan update aksi teror global. Berbagai kontennya diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. “Ini pengelola akun atau adminnya,” terangnya.
Bahkan, pelaku juga diduga menyimpan senjata rakitan. Senjata tersebut bisa jadi dipersiapkan untuk mrlakukan aksi teror. “Pelaku juga terlibay dalam penggalangan dana kelompok teroris,” paparnya
Sementara Pengamat Terorisme Al Chaidar menuturkan, kelompok teroris di Indonesia yang memiliki hubungan dengan ISIS adalah Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Kelompom tersebut masih memiliki banyak anggota di Indonesia. “Anggota dan simpatisan banyak,” ujarnya.
Karena itu, lanjutnya, Densus 88 Anti Teror sebaiknya terus mendeteksi jaringan aktif dan non aktif. Karena setiap jaringan yang tertidur pun bisa aktif untuk melakukan aksi teror. “Apalagi kerap kali ISIS mempropagandakan melakukan aksi teror,” paparnya.
Menurutnya, program deradikalisasi terhadap para mantan napi kasus terorisme juga perlu diperkuat. Sebab, banyak aksi teror yang ternyata dilakukan mantan napi terorisme.”ini sudah beberapa kali,” terangnya.(idr/jp)
