Terduga Teroris Dikenal Warga Kurang Bergaul di Lingkungan

POJOKBANDUNG.COM – DE (28) terduga teroris yang diamankan oleh Tim Densus 88 Anti Teror, terkenal sebagai sosok yang pendiam dan kurang bergaul dengan warga di sekitar kediaman masa kecilnya di Komplek Bumi Sari Indah (BSI) Blok M, Rt 02 Rw 20 nomor 2, Desa Manggahang, Kabupaten Bandung.

DE ditangkap Tim Densus 88 Anti Teror pada Senin siang (14/8) di kediaman miliknya di Bekasi, Jawa Barat. Ia ditangkap lantaran menyebarkan seruan jihad yang terafiliasi dengan kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS). Buntut dari penangkapan tersebut, rumah milik orang tuanya di Kabupaten Bandung pun tak luput dari pemeriksaan oleh Tim Densus 88.

Salah seorang tetangga, Rahmat (53) mengatakan selama dia mengenal pelaku, dia mengakui bahwa DE adalah sosok yang jarang bergaul dengan warga di lingkungannya.

“Memang dia (DE) orangnya pendiam dan tidak terlalu aktif di kegiatan lingkungan. Berbeda dengan orang tuanya yang aktif mengikuti kegiatan kemasyarakatan,” kata Rahmat, saat ditemui di kediamannya, Senin malam (14/8).

Dirinya bercerita, kendati pendiam, DE merupakan salah satu pemuda yang cerdas di lingkungan tempat tinggalnya. “Kalau anaknya sendiri sepengetahuan saya memang cerdas dan pandai, cuma itu saja pendiam dan tidak aktif di lingkungan,” ucapnya.

Sikap pendiam yang ditunjukkan oleh DE makin nampak saat DE sudah mulai diterima bekerja di salah satu BUMN. Bahkan DE pun saat ini sudah sangat jarang berkunjung ke kediaman orang tuanya di Bandung.

“Paling ketemu kalau lebaran saja, itu juga dia di rumah tidak pernah lama, jadi sangat jarang komunikasi,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Rt 02 Rw 20, Idris mengatakan setelah penangkapan DE di Bekasi, kediaman milik orang tua DE pun turut diperiksa oleh tim Densus 88 guna mencari barang bukti tambahan yang terkait dengan aktivitas DE di Bekasi.

“Tadi sore benar ada pemeriksaan ke rumah orang tuanya di Blok M no 2. Yang datang kemungkinan ada 10 lebih polisi, tapi tidak jelas apa dari Densus atau bukan, soalnya sebagian pakai pakaian dinas polisi biasa dan sisanya berpakaian biasa, bukan hitam-hitam,” kata Idris.

Dirinya menerangkan, pemeriksaan yang dilakukan oleh kepolisian tersebut berlangsung selama satu sampai dua jam, dan didampingi oleh ketua Rw 20, bersama tokoh masyarakat di lingkungannya. “Pemeriksaannya sore tadi dari jam setengah empat sore sampai jam setengah enam atau jam enam begitu,” ujarnya.

“Tadi saya lihat beberapa polisi membawa beberapa barang dari rumah dia, tapi saya kurang tahu apa saya yang diamankan. Saya tau satu barang saja, saya lihatnya itu kaya tabung gas untuk senapan angin gitu, itu juga salah satu yang dibawa, kalau lainnya saya kurang tau,” imbuhnya.

Dirinya menjelaskan di kediaman masa kecil DE tersebut, saat ini hanya dihuni oleh dua orang yaitu ibu dan kak DE. Sementara DE sendiri sudah berpindah tempat tinggal ke wilayah Bekasi, Jawa Barat sekitar lima atau enam tahun lalu.

“Kalau DE sendiri setahu saya sudah lama pindah, dan jarang ke rumah orang tuanya. Rumah yang di sini yang menempati cuma kakak dan ibunya saja,” tutup Idris. (rup)

loading...

Feeds

BYD M6 Diperkenalkan di GIIAS Bandung 2024

POJOKBANDUNG.com – Setelah sukses memperkenalkan kendaraan listrik (EV) unggulannya di GIIAS Jakarta dengan total pemesanan mencapai 2.920 unit, serta di …