POJOKBANDUNG.com, LEMBANG – Prihatin dengan kondisi jalan rusak, seorang Ketua RW di Lembang Kabupaten Bandung Barat sukarela memperbaiki jalan di wilayahnya. Aksinya ini dipicu keresahan lantaran buruknya infrastruktur yang mengancam keselamatan warga.
Supriyadi, Ketua RW tersebut memanfaatkan bahan limbah bekas aspal yang tidak terpakai atau sudah dibuang untuk menambal jalan rusak di ruas Jalan Sukaraja-Sukarame, Desa Langensari, Kecamatan Lembang.
Dia mengaku, pengerjaan perbaikan jalan dilakukan sejak sebulan lalu. Karena terkendala anggaran untuk membeli aspal ditambah perbaikan hanya dilakukan seorang diri sehingga pengerjaannya menjadi lebih lama.
“Anggarannya enggak ada jika harus merekrut pekerja, bahkan untuk membeli aspal yang sekarang dipakai berasal dari hasil sumbangan warga yang peduli. Makanya perbaikan jalan agak lama, apalagi sering turun hujan,” kata Supriyadi, Senin (15/5).
Diketahui jalan tersebut pernah diperbaiki pemerintah desa beberapa tahun lalu, namun kembali rusak karena terkikis hujan. Lapisan aspal terkelupas dan jalan kembali berlubang.
Menurut dia, inisiatif perbaikan jalan tersebut harus disegerakan ketimbang menunggu kucuran anggaran dari pemerintah. Soalnya, lanjut dia, jalan tersebut merupakan jalur utama antar desa dan kabupaten serta akses menuju beberapa objek wisata.
“Banyak warga yang mengeluh saat melintas di jalan tersebut, pengguna kendaraan sering menjadi korban karena buruknya kondisi jalan ini,” tuturnya.
Supriyadi menerangkan, material lapisan aspal atau hotmix yang dibuang di pinggir jalan dikumpulkan sejak pertengahan bulan puasa, lalu diangkut menggunakan mobil.
Setelah terkumpul, limbah aspal yang tercampur material lainnya kemudian diolah dengan cara dipanaskan diatas plat baja yang dirakit sendiri, sementara untuk memadatkan aspal menggunakan alat seadanya. Supriyadi rela tidak dibayar asalkan kondisi jalan bisa mulus.
“Saya menyisir jalan sepanjang 7 kilometer mencari limbah aspal dari mulai Jalan Maribaya, Jalan Grand Hotel sampai Cikole lalu diangkut pake mobil pada malam hari. Bahan pemanasnya pakai kayu agar menghemat biaya, cuma masalahnya, sisa aspalnya sekarang tinggal sedikit,” ungkapnya.
Dari total panjang Jalan Sukaraja-Sukarame yang mencapai 1.775 meter, Supriadi hanya menambal jalan yang kondisinya rusak berat di beberapa titik dan kini masih dalam proses pengerjaan. Dirinya menargetkan perbaikan bisa tuntas sebulan ke depan.
“Tidak seluruhnya soalnya ada jalan yang kondisinya masih mulus, yang rusak paling sekitar 50-60 persennya. Untuk menyelesaikan perbaikan jalan, dibutuhkan tambahan 4 drum aspal cair, mudah-mudahan ada pihak lain yang bisa membantu,” ujarnya.
Supriyadi berharap, kedepannya ada perhatian serius baik dari pemerintah desa maupun pemerintah daerah agar lebih memperhatikan infrastruktur khususnya jalan poros desa yang sangat dibutuhkan bagi warga.
“Warga mengakses jalan ini dari pagi, siang hingga malam untuk bekerja, pergi sekolah dan aktivitas lainnya. Kalau ada apa-apa, kecelakaan misalnya, warga juga yang rugi. Oleh karenanya kami minta perhatian pemerintah,” jelasnya. (gat)