POJOKBANDUNG,com, CIMAHI – Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kota Cimahi berencana tingkatkan pelayanan air bersih di wilayahnya.
Kepala DPKP Kota Cimahi, Endang mengatakan, sebanyak 145.129 Kepala Keluarga (KK) di Kota Cimahi sudah menikmati air bersih dari berbagai sumber.
“Yang sudah terlayani air bersih di Kota Cimahi itu ada 145.129 KK atau 89,79 persen dari jumlah kebutuhan 161.626 KK,” ucapnya, Selasa (16/5).
Dia mengatakan, layanan air bersih terhadap warga Kota Cimahi itu berasal dari berbagai sumber seperti jaringan perpipaan sebanyak 44.857 KK atau 27,75 persen. Rinciannya dari PDAM dan BLUD sebanyak 29.824 KK atau 18,45 persen dan KP2A sebanyak 15.033 KK atau 9,3 persen.
“Kemudian non perpipaan seperti dari sumur, tangki, beli dan lainnya ada 97.579 KK atau 60,37 persen,” kata Endang.
Dirinya mengatakan, pihaknya bakal terus meningkatkan cakupan pelayanan air bersih di Kota Cimahi. Di antaranya dengan menambah kapasitas pengolahan air bersih yang dikelola Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD) Air Minum dari 150 liter per detik bakal ditingkatkan menjadi 180 liter per detik.
Endang mengatakan, rencana penambahan kapasitas pengolahan itu dilakukan berdasarkan hasil perhitungan sumber air baku. Berasal dari Sungai Cimahi yang masih memungkinkan untuk memasok air untuk diolah.
“Kalau mau nambah SR (sambungan rumah) lagi berarti harus ningkatin lagi debitnya. Kapasitas air baku yg ada saat ini masih bisa menambah debit 30 liter detik,” ucap Endang.
Dia mengatakan, penambahan kapasitas pengolahan 30 liter per detik dari SPAM nantinya bisa memasok sebanyak 2.500 SR.
“Sedangkan yang sudah tersambung dari SPAM tersebut sejauh ini dari 150 liter per detik yang sudah diolah ada sebanyak 4.550 SR,” tuturnya.
Penambahan kapasitas tersebut, ujar dia, merupakan upaya dari Pemkot Cimahi untuk meningkatkan cakupan pelayanan air bersih terhadap warga Kota Cimahi. Pihaknya berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan.
“Kita distribusi nonstop 24 jam dan setiap pengaduan akan langsung ditanggapi. Kualitas sudah sesuai standar yang diterapkan oleh menteri kesehatan karena rutin melakukan pemeriksaan ke lab yang sudah terakreditasi,” tutur dia. (kus/b)