POJOKBANDUNG.com, CIMAHI- Menyongsong hari Ibu ke-94 pemerintah Kota Cimahi, ingatkan pentingnya melindungi perempuan dari tindakan kekerasan.
PJ Wali Kota Cimahi, Dikdik S Nugrahawan mengatakan, kekerasan terhadap perempuan, telah berlangsung sepanjang sejarah kehidupan manusia. Demikian pula yang terjadi di indonesia.
“Bentuk kekerasan yang dialami perempuan meliputi, kekerasan fisik, kekerasan emosional atau psikologis, kekerasan seksual, pelecehan seksual, pemukulan, perkawinan paksa, perceraian secara sepihak tanpa mempertimbangkan keadilan bagi istri dan anak, serta bentuk kesewenangan lainnya,” ucap Dikdik, Selasa, (20/12).
Akar masalah dari kekerasan terhadap perempuan, menurut Dikdik, ada pada pola pikir masyarakat yang belum menjunjung kesetaraan.
“Maka dari itu perlindungan yang menyeluruh kepada perempuan perlu diwujudkan, karena perempuan berdaya dan terlindungi merupakan modal bangsa untuk menjadi negara yang maju,” ujarnya.
BACA JUGA: Hilangkan Trauma Anak, Polresta Bandung Kirim Lagi Polwan ke Cianjur
Dalam kasus kekerasan seksual yang dialami oleh perempuan, ujar dia, sering dianggap hanya berkaitan dengan faktor pribadi saja. Namun kenyataannya kekerasan seksual pada perempuan, dapat memberikan dampak buruk bagi korban itu sendiri, keluarga, masyarakat dan negara.
“Sehingga perlu mmbangun sikap saling menghargai antara laki-laki dan perempuan. Dengan harapan akan terhindar dari perilaku yang mengarah pada kekerasan seksual, karena menganggap bahwa setiap orang memiliki hak untuk dilindungi dan dihormati,” ujar dia.
Ia menambahkan, melalui momentum peringatan hari ibu, mengingatkan pentingnya keterlibatan kaum perempuan, dari perjuangannya dalam membentuk dan membangun bangsa indonesia.
“Ibu yang hebat dan perempuan yang cerdas adalah penentu kualitas masyarakat. Ibu sebagai sekolah bagi anak-anaknya serta kekuatan bagi suaminya, sehingga membuat seorang ibu harus cerdas. Mari membangun perempuan cerdas untuk memperkuat ketahanan keluarga,” dia memungkasi.
(kus)