POJOKBANDUNG.com, BANDUNG –PT Bank Pembangunan Daerah BJB tbk resmi menandatangani perjanjian kerjasama (PKS) dengan BPJS Ketenagakerjaan terkait layanan pencairan klaim dan iuran peserta.
Acara penandatangan tersebut dilakukan Direktur Utama BJB Achmad Irfan dan Direktur Keuangan BPJS Ketenagakerjaan Herdy Tristanto disaksikan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan saat pembukaan Pesta Rakyat De Syukron, di Gedung Sate, Bandung, Jumat (23/10/2015).
Kerjasama antara BJB dengan BUMN yang menghela tenaga kerja ini akan mencakup pelayanan pencairan iuran Jaminan Hari Tua (JHT) dan pembayaran iuran anggota BPJS Ketenagakerjaan Jabar dan Banten.
Dirut BJB Achmad Irfan mengatakan PKS dengan BPJS Naker ini menunjukan kepercayaan pada pihaknya makin kuat dimana nasabah dua korporasi ini bisa saling bertambah. “BJB sendiri saat ini memiliki jutaan nasabah sekitar 4,5 juta. Ini kerjasama dengan strategis,” katanya.
Menurutnya dengan kerjasama ini BJB bisa membantu masyarakat pekerja mendapatkan asuransi ketenagekerjaan sesuai program pemerintah. “Di sisi lain kita bisa melakukan pembayaran rutin kepada masyarakat jabar banten [peserta BPJS Naker], khususnya meningkatkan terus pelayanan,” katanya.
Irfan mengaku belum menghitung potensi peserta BPJS Naker yang bisa dilayani pihaknya. Namun dari sisi potensi sangat besar terutama sektor pekerja informal. “Kalau satu debitur dua karyawan saja yang jadi nasabah kita tinggal dikalikan saja berapa. Ini potensinya besar, target kita bisa menjaring nasabah sebanyak-banyak di Jabar Banten,” paparnya.
Di tempat yang sama, Direktur Keuangan BPJS Ketenagakerjaan Herdy Trisanto mengatakan pihaknya terus berupaya memperluas layanan kepada masyarakat. Namun, hal ini dibutuhkan biaya besar jika untuk mendirikan kantor jaringan.
Karena itu, kerjasama bank bjb menjadi salah satu jalan keluar agar pelayanan pada peserta makin luas. Kerjasama ini diantaranya meliputi pembayaran iuran, pengelolaan biaya usaha dan belanja modal.
“Kerjasama ini sangat menguntungkan bagi BPJS Ketenagakerjaan. Sebab, BJB merupakan bank daerah yang menguasai pasar di Jabar,” katanya.
Selain itu, dia menilai kerjasama ini juga akan menguntungkan bagi bank bjb karena akan memiliki nasabah-nasabah baru dimana potensi peserta BPJS Ketenagakerjaan akan ditarik menjadi nasabah bjb sangat terbuka.
Tidak hanya itu, kinerja keuangan bjb juga akan terdongkrak mengingat nilai pembayaran iuran BPJS Ketenagkerjaan setiap tahun mencapai Rp34 triliun, dimana Rp4-5 triliun berasal dari Jabar.
“Kerjasama ini akan kami saling menguntungkan baik bagi BPJS Ketenagakerjaan maupun bagi bank bjb,” katanya.
Menurutnya, kerjasama dengan pelaku perbankan milik pemerintah sudah pernah dilakukan, yakni dengan bank Mandiri, BRI, BNI dan Bukopin.
Namun, kerjasama dengan bank bjb menjadi yang pertama kali. Kerjasama serupa akan dilakukan dengan bank pembangunan daerah lainnya.
“Kita berharap kerjasama ini sinergis, BPJS Ketenagakerjaan tumbuh, bank bjb juga tumbuh,” pungkasnya.
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan sendiri mengapresiasi langkah Bjb menjalin kerjasama strategis dengan berbagai pihak. (agp)