POJOKBANDUNG.com- Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengaku, pemerintah saat ini harus menyiapkan strategi untuk hidup dengan Covid-19 karena nantinya pandemi lambat laun juga akan berubah menjadi endemi.
Hal itu juga seiring dengan arahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas bersama para menteri-menterinya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, kegiatan vaksinasi juga harus dipercepat dan jangkauannya harus diperluas agar Indonesia dapat segera mencapai angka kekebalan tubuh secara komunal atau herd immunity.
“Kita harus menyiapkan diri untuk merespons hidup di tengah pandemi yang akan berubah jadi endemi. Living with endemi harus mampu dilakukan, negara menyiapkan vaksinasi dan jangkauannya harus luas,” ujarnya secara virtual, Selasa (24/8).
Sri Mulyani mengatakan, meskipun demikian perlu adanya anggaran yang harus disiapkan untuk menjalani hidup bersama pandemi. Sebab, selain pelaksanaan testing, tracing dan treatment atau 3T dan juga membutuhkan biaya besar untuk isolasi baik secara mandiri maupun di rumah sakit.
Namun, hal itu harus dilakukan sebagai langkah upaya untuk menyelamatkan manusia dari ancaman kesehatan dan ancaman kondisi sosial yang sangat menekan hingga mengancam perekonomian.
“Keselamatan dan kemanusiaan menjadi sangat dominan,” imbuhnya.
Sri Mulyani Indrawati memaparkan, virus Covid-19 varian Delta sangat mengancam kesehatan dan jiwa masyarakat di seluruh dunia. Pemerintah di dunia termasuk Indonesia pun melakukan penyesuaian untuk penanganan dampak tersebut.
“Sempat melandai kemudian naik lagi, lalu menurun hingga muncul kasus delta dan puncaknya pada Mei 2021 di drive oleh India dan menular ke 144 negara,” ungkapnya.
Sri Mulyani mengingatkan, serangan Covid-19 tidak pandang bulu, bahkan negara maju seperti Amerika Serikat (AS) pun juga mengalami kenaikan. Indonesia sendiri terus berupaya untuk mengendalikan Covid-19. Meskipun sempat mengalami kenaikan.
“Dalam hal penanganan Covid-19 kita tetap relatif bisa mengendalikan. Tapi jangan membuat kita puas diri, karena pandemi ini terus menerus mengancam jiwa manusia dan mengancam sosial ekonomi suatu negara,” pungkasnya.
(jawapos)