POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Data terbaru BKPM RI menunjukan arus investasi ke Jawa Barat masih menduduki peringkat pertama baik untuk penanaman modal dalam negeri (PMDN) maupun penanaman modal asing (PMA).
Dari total investasi selama triwulan I 2021 yang mencapai Rp 219,7 triliun dengan PMA Rp111,7 triliun lalu PMDN Rp 108,0 triliun, Jawa Barat unggul di dua sektor investasi tersebut.
“Jawa Barat menyumbang 16,9 persen dari total investasi yang masuk selama triwulan I 2021, rinciannya PMA 1,4 miliar US$ dan PMDN Rp16,0 triliun,” kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Barat Noneng Komara dalam FGD yang digelar secara online di Bandung, Senin (26/4/2021).
BKPM RI melansir berdasarkan Wilayah pada periode Triwulan I 2021, realisasi PMDN dan PMA tertinggi ada di Wilayah Jawa. Realisasi PMDN terbesar berikutnya berada di Wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara, serta Maluku dan Papua. Sedangkan PMA terbesar berikutnya berada di Wilayah Sumatera, Sulawesi, Maluku dan Papua, Kalimantan, serta Bali dan Nusa Tenggara.
“Sejak 2018 dari tren lokasi penanaman modal, Jawa Barat terus menempati urutan pertama dibanding provinsi lain,” tuturnya.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sendiri menilai Jawa Barat masih terus menjadi primadona investasi karena ditopang iklim investasi yang sudah lebih siap. Dari sisi infrastruktur maupun sokongan sumber daya manusia (SDM).
Ridwan Kamil mengatakan kebijakan terkait investasi yang ia lahirkan dilandasi pemikiran bahwa seorang pemimpin harus berani mengambil keputusan agar melahirkan “trust” dari investor. Menurutnya ekonomi hanya akan tumbuh kalau investasi masuk, ekspor tinggi, daya beli naik dan pemerintah baik.
“Nah saya menyakinkan bahwa Jawa Barat adalah tempat terbaik untuk investasi dengan alasan satu infrastruktur. Kedua sumber daya manusianya paling produktif se-Indonesia,” ujarnya.