POJOKBANDUNG.com, CANGKUANG – Argumen dari pemerintah tentang memberikan perhatian kepada para pelaku seni dinilai belum terlihat realisasinya. Sehingga belum bisa dirasakan manfaatnya oleh para pelaku seni.
Salah seorang seniman bajidoris, Cuncun Cumina (34) mengatakan bahwa argumen tentang bantuan bagi pelaku seni memang selalu bagus, namun yang kemukakan oleh para pemangku kebijakan itu belum terlihat dan terasa oleh para pelaku seni.
Cuncun mengaku lingkung seni miliknya belum pernah mendapat sedikitpun bantuan dari pemerintah, baik itu pengadaan alat dan yang lainnya. Oleh karenanya, kata Cuncun, lebih baik berdiri sendiri, tanpa berpegang pada pemerintah.
“Itulah makanya kita selama ini tidak terlalu ‘ngadunungan’ (tidak ingin terikat) kepada pemerintah. Soalnya disaat kita butuh, justru yang dikedepankan itu pemanfaatannya bukan kesejahteraan para seniman.” ujar Cuncun di kediamannya di Cangkuang, Selasa (23/3/2021).
Cuncun mengungkapkan pemerintah pernah melakukan pendataan komunitas seninya. Ia tak menampik bahwa dengan adanya pendataan, itu merupakan bentuk pengakuan dari pemerintah terhadap keberadaan lingkung seni. Namun pengakuannya memang hanya sebatas pendataan saja, karena selama ini belum ada perhatian yang berarti.
Salah satu hal yang membuat para pelaku seni kerap kecewa manakala pemerintah lebih berani untuk menampilkan seniman dari luar daerah meskipun dengan bayaran mahal, namun pemerintah meminta seniman daerah untuk menerima hal itu. Kata Cuncun, kebijakan tersebut tentunya tidak adil.
“Yang dikasih panggung itu hanya orang-orang yang dekat dulu. Saya heran aja, mereka kan suka melakukan pendataan lingkung seni yang ada di Kabupaten Bandung, tapi kok nggak semua lingkung seni yang dikasih job sama mereka, jadi pendataan-pendataan selama ini tuh buat apa?” tutur Cuncun.
Sebenarnya, jika pemerintah benar-benar ingin memberikan bantuan, maka dirinya tidak meminta sesuatu yang muluk-muluk. Kata pria yang juga aktif di komunitas Kendangers Bandung Kidul itu, bantuannya cukup diberi job panggung reguler agar perekonomian bisa berputar. Karena kalau tidak ada panggung, maka seniman tidak akan bisa memenuhi kebutuhan hidupnya.
“Satu hal yang tidak kalah penting, setiap lingkung seni ingin dibantu agar bisa memiliki legalitas. Pasalnya, untuk bisa mengakses bantuan-bantuan dari pemerintah, terkadang dipersulit oleh birokrasi karena tidak adanya legalitas atau kurang kedekatan dengan pihak-pihak dinas,” papar Cuncun.
Tak bisa dipungkiri, pandemi Covid 19 yang belum juga mereda membuat pelaku semakin kesulitan. Pasalnya akibat dari pembatasan aktivitas di masyarakat, mereka jadi kehilangan banyak job manggung. Dengan kondisi seperti ini, Cuncun berharap pemerintah segera turun tangan untuk membantu para seniman. Ia sangat kecewa karena selama ini pemerintah seakan menutup mata kepada para pelaku seni. Seharusnya pemerintah selalu hadir dalam situasi apapun.
“Ya, kedepan semoga aja benar-benar bisa ada perhatian, apalagi di pemerintahan baru nanti,” pungkas Cuncun.