Waspada Banjir Susulan Akibat Curah Hujan Tinggi

JEBOL LAGI : Seorang Warga menujukkan tanggul di Desa Bongas kembali jebol diterjang arus Sungai Cipunagara setelah dilakukan upaya perbaikan oleh warga bersama TNI dan Relawan pada Senin (22/2/2021). (foto: M.ANWAR/RADAR BANDUNG)

JEBOL LAGI : Seorang Warga menujukkan tanggul di Desa Bongas kembali jebol diterjang arus Sungai Cipunagara setelah dilakukan upaya perbaikan oleh warga bersama TNI dan Relawan pada Senin (22/2/2021). (foto: M.ANWAR/RADAR BANDUNG)

POJOKBANDUNG.com, SUBANG – Warga Pamanukan kembali diminta waspada dengan banjir susulan. Sungai Cipunagara kembali meluap akibat curah hujan tinggi. Hal ini setelah Pemkab Subang mengakhiri status tanggap darurat banjir sejak Senin (22/2/2021), dimana status tersebut dimulai pada (8/2/2021) saat terjadi banjir dan longsor besar melanda sejumlah wilayah itu.

“Saat ini aliran Subang Cipunagara kembali naik dan sudah mulai banjir. Bahkan informasi dari petugas BPBD tanggul di desa Bongas, tepatanya Kampung Bangkong  yang baru diperbaiki sudah jembol lagi, dan air sudah menggengai pemukiman warga lagi,” kata Kepala BPBD Subang H. Hidayat melalui Kasi Kedaruratan Rahmat Hidayat, saat dihubungi Radar Bandung, Selasa (23/2/2021) sore.

BPBD telah mengumumkan kenaikan tinggi muka air di pos pantau Pamanukan. BPBD mengimbau warga di tepi sungai untuk waspada banjir.

“Kami BPBD Subang menginformasikan bahwa pada pukul 10.00 WIB, ketinggian air di pos pantau pada pukul, 10.00 WIB TMA 5,90, debit air 493,61 hingga pukul 16.00 debit air terus meninggi hingga 6,20 TMA dalam setatus Awas. Hingga saat ini debit air terus meninggi. Diimbau kepada warga sepanjang bantaran sungai agar waspada dan berhati hati terhadap bahaya banjir,” imbau Rahmat.

Dia menambahkan, dari informasi yang diperoleh, banjir juga kembali melanda wilayah desa Bongas dan desa Mulyasari kecamatan Pamanukan.

“Kemungkinan terjadi banjir susulan, karena intensitas hujan masih tinggi dan merata. Oleh karena itu, kami imbau masyarakat mempersiapkan diri, karena yang kita khawatirkan banjir besar bisa saja terjadi lagi,” ucapnya.

Senada dengan Jajang Muhaimin, Ketua Tagana Subang mengatakan, curah hujan tinggi terus terjadi setiap hari. Hal itu berlangsung seteah sehari setatus darurat bencana pada Senin (22/2/2021) dihentikan sejak terjadi banjir besar di wilayah Subang utara.

Menurutnya kondisi ini dikhawatirkan akan menambah debit air di hulu Cipunagara,  hingga terjadi banjir susulan. “Saat ini debit air sungai Cipunagara sedang tinggi, kami minta masyarakat waspada,” ujarnya.

(anr/b)

loading...

Feeds