Apartemen Dibidik Jadi Tempat Isolasi

PERAWATAN: Dua orang pekerja sedang melakukan perawatan bangunan di salah satu Apartemen di Jalan, Industri, Kota Bandung, beberapa waktu lalu. (foto :TAOFIK ACHMAD HIDAYAT/RADAR BANDUNG)

Sejumlah Pekerja Tengah Melakukan Perawatan Di Salah Satu Bangunan Apartemen Di Jalan, Industri, Kota Bandung, Selasa (23/1).

PERAWATAN: Dua orang pekerja sedang melakukan perawatan bangunan di salah satu Apartemen di Jalan, Industri, Kota Bandung, beberapa waktu lalu. (foto :TAOFIK ACHMAD HIDAYAT/RADAR BANDUNG) Sejumlah Pekerja Tengah Melakukan Perawatan Di Salah Satu Bangunan Apartemen Di Jalan, Industri, Kota Bandung, Selasa (23/1).

POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Ketua Harian Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna memastikan akan menambah tempat isolasi mandiri. Hal ini sebagai langkah antisipasi mengingat tempat isolasi mandiri yang disediakan pemerintah kota (pemkot) saat ini penuh.

Ema terus mendorong agar seluruh kecamatan di Kota Bandung memiliki tempat isolasi mandiri. Saat ini tinggal beberapa kecamatan yang terus berusaha memenuhi standarisasi tempat isolasi mandiri.

“Ini harus segera direalisasikan karena data kemarin, isoman (isolasi mandiri) penuh. Bisa dibayangkan kalau nanti ada yang terpapar misalkan OTG yang harus isoman, kalau penuh mau ke mana? Makanya yang rasional yang harus disiapkan itu isoman di seluruh kecamatan,” kata Ema di Balai Kota Bandung, Selasa (16/2/2021).

Ema memaparkan, dua hotel tempat isolasi mandiri yang disediakan Satgas Covid-19 Kota Bandung telah penuh. Namun, kini pihaknya tengah bernegosiasi dengan salah satu lokasi untuk menjadi tempat isolasi tambahan.

“Dari dua hotel itu datanya saya terima sekarang sudah 100 persen. Ini ibaratnya sudah lampu kuning menuju merah kalau tidak kita antisipasi. Sekarang negosiasi untuk apartemen. Mudah-mudahan clear. Itu ada ruang tambahan 300 tempat tidur,” ujarnya.

Upaya penambahan ruang isolasi mandiri ini, sambung Ema, sebagai langkah antisipasi. Namun ia berharap tambahan tempat isolasi mandiri tersebut tidak sampai digunakan.

“Saya mengantisipasi apabila ada yang perlu isoman yang dari tempat tinggalnya tidak memadai. Itu harus kita fasilitasi, daripada nanti malahan tidak terakomodasi di luar jalan-jalan, kan celaka,” tuturnya.

Sedangkan untuk ketersediaan ruang perawatan di rumah sakit, Ema menyebut masih cukup tersedia. Data terbaru, saat ini di 27 rumah sakit rujukan Kota Bandung masih memiliki 522 tempat tidur khusus untuk merawat pasien Covid-19 yang bergejala.

“Rumah sakit masih ada 61 koma sekian persen, kalau yang bergejala pasti di rumah sakit. Kalau masalah rumah sakit masih tinggi kita dari total 1435 tempat tidur yang terisi 913 tempat tidur,” katanya.

(fik/b)

loading...

Feeds

POJOKBANDUNG.com – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) mengumumkan kerja samanya dengan Universitas Pasundan (Unpas) melalui penandatangan Nota Kesepahaman (Memorandum …