POJOKBANDUNG.com – Pengurus Pusat Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia (PP Peraboi) meminta para pasien kanker padat diprioritaskan menerima vaksinasi Covid-19. Pasalnya pasien kanker padat berisiko tertular penyakit asal Tiongkok tersebut.
Kanker padat itu seperti kanker payudara, kanker kulit, dan kanker leher. Sekretaris Jenderal PP Peraboi dr M. Yadi Permana SpB(K)Onk menuturkan pasien dengan kanker aktif atau riwayat kanker termasuk dalam kelompok imunokompromais. ’’(Sehingga, Red) Risiko terpapar Covid-19 lebih tinggi. Morbiditas dan mortalitas Covid-19 lebih tinggi,’’ katanya dalam diskusi Pentingnya Vaksinasi Bagi Pasien Kanker di Jakarta Rabu (10/2).
Dia menjelaskan dalam pemberian vaksin Covid-19 kepada pasien kanker terdapat tiga prioritas. Yaitu pasien dengan tumor aktif dan dalam program terapi. Kemudian pasien yang belum atau direncanakan akan memulai terapi. Lalu pasien yang telah menyelesaikan terapi setidaknya selama enam bulan. Ketentuan ketiga itu dikecualikan pasien yang hanya mendapatkan terapi anti hormonal.
Selain itu Yadi mengatakan pasien kanker padat yang terinfeksi Covid-19 akan mengalami penundaan dalam hal screening, diagnosis, dan pemantauan. Sehingga meningkatkan risiko morbiditas dan mortalitas akibat kanker. Selain itu sampai saat ini belum ada data yang mendetail terkait pemberian vaksin Covid-19 kepada pasien dengan kanker padat atau tumor solid.
Untuk itu Yadi menyampaikan sejumlah rekomendasi dari PP Peraboi terkait vaksinasi Covid-19 untuk para penderita kanker solid maupun penyitasnya. Rekomendasinya diantaranya pasien kanker padat direkomendasikan untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19 selama tidak ada komponen dalam vaksin yang menjadi kontraindikasi.
Untuk itu Yadi mengatakan pasien kanker yang akan divaksin harus membawa surat rekomendasi dari dokter onkologi yang merawatnya. Kemudian rekomendasi yang diberikan itu secara spesifik untuk situasi individual. Rekomendasi berikutnya adalah perlu dilakukan monitoring ketat terkait efikasi dan keamanan vaksin melalui formulir pemantauan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI).
Juru bicara vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi berupaya menjawab rekomendasi atau keinginan dari para dokter onkologi tersebut. Nadia mengatakan saat ini sebelum dilakukan vaksinasi dilakukan skrining terlebih dahulu.
Nah dari sekian banyak isian yang ada di skrining itu, diantaranya menanyakan apakah sedang menderita penyakit kanker. Jika orang diskrining menjawab iya, maka vaksinasi Covid-19 tidak dapat diberikan. Tetapi Nadia menuturkan tidak menutup kemungkinan dengan adanya surat rekomendasi dari PP Peraboi, pasien kanker bisa mendapatkan vaksinasi Covid-19.
Dalam kesempatan itu PP Peraboi memparkan jumlah pasien kanker yang terinfeksi Covid-19 di sejumlah rumah sakit di Indonesia. Seperti di RS Hasan Sadikin Bandung ada 334 orang pasien Covid-19 yang juga pasien kanker. Kemudian di RS Kanker Dharmais ada 359 orang pasien Covid-19 dan kanker. Lalu di RS Sanglah, Denpasar, Bali ada 85 orang pasien Covid-19 dan kanker. Hilmi Setiawan.