Tak Ada Atraksi Barongsai Saat Perayaan Imlek

Foto: Ilustrasi

Foto: Ilustrasi

POJOKBANDUNG.com, CIANJUR – Perayaan Imlek yang jatuh pada Jumat (12/2/2021) mendatang, dipastikan bakal berbeda dengan perayaan Imlek seperti tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya, perayaan tahun ini masih di tengah pandemi Covid-19.

Hal itu dipastikan pengurus Vihara Bhumi Pharsjia, Jessica (35) yang menyatakan bahwa perayaan Imlek diimbau agar dilaksanakan secara masing-masing.

“Tahun ini kami lebih mengimbau kepada semua umat untuk beribadah di rumah, karena kondisi pandemi juga yang tidak memungkinkan untuk dilakukan ibadah di Vihara,” ungkapnya kepada Radar Cianjur, kemarin.

Kendati demikian, perayaan Imlek di Vihara memang tetap dilaksanakan. Hanya saja mereka yang merayakan Imlek di Vihara hanya orang tertentu saja.

“Untuk ibadah di Vihara akan tetap dilakukan. Tapi hanya diisi oleh para pengurus saja ketika berlangsungnya Hari Raya Imlek,” terangnya.

Seperti tahun-tahun sebelumnya menurut Jessica, penampilan Barongsai yang menjadi ikon khas saat perayaan Imlek pun tidak akan ditampilkan.

“Barongsai juga gak akan ada. Yah digelar secara sederhana, cukup sembahyang bersama keluarga saja di rumah,” lanjutnya.

Jessica juga menjelaskan Imlek Tahun 2021 sama dengan tahun 2572 dalam kalender cina adalah Tahun Kerbau Logam. Dapat diartikan pada tahun ini akan membawa banyak energi positif dan aura yang baik untuk perkembangan karier dan keuangan.

“Makna tahun ini layaknya kerbau yang kuat dan pekerja keras, agar semua lebih bekerja keras dalam kehidupan terutama di tengah masa pandemi berimbas kepada semua aspek kehidupan termasuk juga ekonomi dan sosial,” bebernya.

Terpisah, Kapolres Cianjur AKBP Mochamad Rifai menekankan bahwa pandemi Covid-19 di Kabupaten Cianjur masih belum reda. Karena itu, pihaknya mengimbau agar masyarakat merayakan Imlek tahun ini di rumah masing-masing.

“Untuk tahun ini, tahun baru Imlek bertepatan dengan merebaknya wabah Covid-19 di Cianjur. Kami meminta untuk warga yang merayakan Imlek agar dilakukan di rumah masing-masing agar tidak terjadi kluster baru penularan Covid 19,” imbaunya.

Untuk itu, pihaknya sudah menyampaikan ke seluruh polsek jajaran agar bekerjasama dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Cianjur.

“Pihak kami dan Forkopimda akan menemui tokoh-tokoh ataupun pimpinan agama Konghucu,” terangnya.

Rifai menegaskan, langkah ini dilakukan bukan untuk menghalang-halangi ibadah perayaan keagamaan tertentu. Melainkan agar semua umat beragama benar-benar menerapkan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19 saat ini.

“Silahkan beribadah, tak akan kami halangi. Tapi harus bisa melaksanakan protokol kesehatan dengan mengurangi dan menghindari kerumunan,” pesan Rifai.

Untuk pelaksanaan peribadatan di rumah-rumah ibadah, Rifai memastikan akan melakukan penjagaan dan memastikan bahwa setiap pelaksanaan peribadatan, kapasitas harus dikurangi setengahnya untuk mencegah penularan Covid-19.

“Untuk daya tampung di vihara dari 100 menjadi 50 misalnya,” tandasnya.

(cr1)

loading...

Feeds