POJOKBANDUNG.com, JAKARTA -Pasca putusan Mahkamah Agung (MA) rupanya masalah Partai Golkar belum selesai. Kader muda Golkar menginginkan adanya Musyawarah Nasional Luar Biasa
(Munaslub). Bagaiman reaksi Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie? Dia menolak
mentah mentah rencana tersebut.
Penolakan rencana Munaslub disampaikan ketum partai yang akrab disapa Ical ini, setelah
meraih dua kemenangan dalam sengketa kepengurusan melawan Menteri Hukum dan HAM Yasonna
Laoly, serta Golkar kubu Munas Ancol.
Ical menyebutkan, dengan adanya putusan MA yang memenangkan gugatan kasasinya atas SK
Menkumham untuk Munas Ancol, sudah menjadi dasar hukum yang kuat bahwa kepengurusan Partai
Golkar yang sah adalah hasil Munas Bali, dan putusan MA bersifat final.
“Negara punya dasar Undang-Undang, dan organisasi punya AD/ART, jadi kami berjalan sesuai
aturan,” ujar Aburizal usai menggelar konferensi press di kawasan Senayan, Rabu (21/10).
Karena itu Ical meminta pihak yang kalah dalam hal ini kubu Agung Laksono, harus menerima
kekalahan dengan legowo, dan tidak lagi melakukan upaya-upaya yang justru akan melemahkan
Partai Golkar. Dia lebih senang jika, kubu Agung menyatu dengan kubunya.
“Jadi yang bijak adalah yang menang mengajak yang kalah, yang kalah mendukung yang menang,”
ujar Ical, sembari mengatakan akan mengakomodir semua kubu Agung Laksono, bila ingin
mendukung kepengurusannya.
Sebab, perombakan pengurus DPP Golkar bisa saja dilakukan dengan catatan kubu Agung punya
komitmen bersama untuk memajukan Partai Golkar. Apalagi dengan segera dilakukannya Pilkada
Serentak.(jpnn)