POJOKBANDUNG.com, SOREANG – Debat publik ketiga pasangan calon Bupati/Wakil Bupati Bandung mengusung tema Strategi Pemberantasan Penyalahgunaan Narkoba dan Penanganan Pandemi Covid 19 di Kabupaten Bandung, dan akan disiarkan secara langsung di stasiun televisi Kompas TV pada Sabtu (28/11) pukul 14.00-16.00 WIB.
Ketua KPU Kabupaten Bandung, Agus Baroya mengatakan persiapan untuk debat publik ketiga pasangan calon Bupati/Wakil Bupati Bandung, sudah mencapai 100 persen. Tujuan dari pengambilan tema tentang narkoba dan pandemi Covid 19, kata Agus, adalah karena tema narkoba dan pandemi Covid 19 ini memang sesuatu yang menjadi persoalan besar Bangsa Indonesia.
“Sehingga masyarakat perlu disuguhi bagaimana sikap, wawasan dan pandangan dari pasangan calon untuk mengatasi masalah itu,” ujar Agus saat dihubungi via telepon, Jumat (27/11).
Terkait dengan sususan acara, Agus mengungkapkan bahwa tidak jauh berbeda dengan debat publik yang kedua. Yaitu hanya menggabungkan opening dengan sesi satu. Dengan tidak banyaknya perubahan dalam debat publik ketiga ini, Agus berharap bisa memperlancar acara.
Selanjutnya mengenai target partisipasi pemilih, pihaknya menargetkan 77,5 persen warga yang masuk kedalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) bisa datang ke TPS pada hari pencoblosan, yaitu 9 Desember. Agus mengaku optimis dengan target tersebut, karena sudah ada beberapa langkah yang dilakukan.
“Pertama, kolaborasi dengan berbagai pihak dalam kegiatan sosialisasi. Kedua, elaborasi kemampuan yang ada, sumber daya yang dimiliki oleh KPU untuk mensosialisasikan Pilkada ke seluruh masyarakat. Ketiga, mengajak pasangan calon untuk melakukan kegiatan yang masif agar konstituen-konstituen mereka hadir di TPS, kerjasama dengan kominfo, jadi dengan berbagai elemen, stakeholder, kita mengoptimalkan sosialisasi,” tutur Agus.
Sementara itu, Jubir pasangan calon bupati Bandung nomor urut 1, Kurnia Agustina-Usman Sayogi (NU Pasti Sabilulungan), Dadang Rusdiana mengatakan bahwa pada debat publik terakhir, Teh Nia dan Kang Usman akan semakin membuktikan kualitasnya sebagai pemimpin, yang didambakan masyarakat. Yaitu paham akan segala persoalan Kabupaten Bandung, karena memang keduanya merupakan putra daerah yang besar di Kabupaten Bandung.
“Terkait dengan tema debat publik ketiga, Teh Nia dan Kang Usman sudah memiliki banyak pengalaman dalam aktivitas sosial maupun pemerintahan. Maka kami optimistis jika keduanya, mampu melumat habis debat publik, karena memang sudah sangat familiar dengan isu-isu penting di ranah penanggulangan narkoba dan Covid-19,” ujar pria yang akrab disapa Darus.
Secara substansi, lanjut Darus, Teh Nia dan Kang Usman akan jauh lebih unggul dibanding pasangan calon lainnya. Menurutnya, keduanya akan lebih fasih dan tentunya tidak akan meraba-raba lagi seperti yang lain. Oleh sebab itu, kata dia, menghadapi debat publik ketiga, pasangan NU Pasti Sabilulungan semakin percaya diri.
“Persiapannya pun tidak ada yang khusus. Paling hanya berbagi peran saja nanti saat debat dilaksanakan. Sifatnya saling melengkapi. Insya Allah, Teh Nia dan Kang Usman mumpuni di debat terakhir ini,” ungkap Darus.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bandung, Harjoko mengatakan bahwa pasangan Calon Bupati/Wakil Bupati Bandung nomor urut 2, Yena Iskandar Masoem-Atep, tengah mempersiapkan semua materi yang terkait dengan Covid 19 dan narkoba. Seperti terkait dengan kebijakan, anggaran, penggunaan dan efektivitas dari kegiatan itu, kemudian juga program-program yang bisa ditawarkan oleh pasangan calon. Semua itu adalah bentuk persiapan yang berkaitan dengan materi.
“Yang terkait dengan persiapan yang non materi, tentu saja menyiapkan fisik kesehatan, pikiran, supaya berkonsentrasi lalu melatih publik speaking supaya bisa lancar dalam debat publik yang terakhir ini,” ujar Harjoko saat dihubungi via telepon, Jumat (27/11).
Harjoko mengungkapkan bahwa Yena-Atep sudah diberikan masukan tentang debat publik ini. Pihaknya membebaskan kepada keduanya untuk mengambil peran pada saat debat publik. Jadi tidak aturan mengenai porsi dari calon bupati atau wakil bupatinya sebanyak apa.
“Baik Ibu Yena maupun Kang Atep sudah kita beri masukan semuanya. Jadi, nanti tergantung Kang Atep sendiri kalau mau ambil bagian disitu ya silahkan. Artinya kita bebas saja, tidak memberikan porsi yang begini atau begitu, karena ini kan sebenarnya aturannya memang pasangan, jadi tidak harus bupatinya sekian persen, atau wakil sekian persen. Bebas saja, kita tidak mengatur,” tutup Harjoko.
Sekretaris Tim Pemenangan Pasangan Bedas, Tarya mengatakan bahwa Calon Bupati/Wakil Bupati Nomor urut 3, Dadang Supriatna-Sahrul Gunawan dalam keadaan sehat dan fit. Berkaitan dengan materi debat, lanjut Tarya, sudah dipersiapkan bersama tim dan juga pasangan calon.
“Mudah-mudahan besok debat bisa sukses,” ujar Tarya saat dihubungi via telepon, Jumat (27/11).
Kata Tarya, tidak ada persiapan luar biasa yang dilakukan oleh pihaknya. Persiapannya seperti biasa saja, seperti yang sudah-sudah. Menurutnya, debat publik adalah bagaimana pasangan calon mampu menyampaikan pesan kepada masyarakat Kabupaten Bandung. Terutama pesan yang berkaitan dengan materi yang diperdebatkan.
“Kita merasa sangat dirugikan (pada debat kedua). semoga pada debat publik ketiga ini, tidak ada lagi kejadian yang merugikan pasangan Bedas,” sambungnya.
Diakhir perjalanan kampanye, pihaknya melihat kondisi dilapangan cukup baik. Kata Tarya, tim Bedas juga bergerak dengan baik, kemudian masyarakat juga terlihat bersemangat. Yang pihaknya tekankan, pertama adalah mengajak masyarakat agar bisa menjatuhkan pilihannya kepada pasangan Bedas. Kedua, mengajak masyarakat untuk selalu menjaga protokol kesehatan.
“Kita menargetkan diangka 55 persen dari total keseluruhan. Saat kita banyak melakukan sapa warga, yaitu bagaimana calon diturunkan ketengah-tengah masyarakat secara door to door. Lebih banyak calon didorong untuk jalan di kampung, RW dan langsung menyapa warga,” pungkas Tarya.