Pilbup Bandung Masuk Zona Kerawanan: Covid-19, Bencana, Konflik

SIMULASI: Sejumlah warga mengikuti kegiatan Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara di TPS 109 Kecamatan Baleendah, Sabtu (21/11).

SIMULASI: Sejumlah warga mengikuti kegiatan Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara di TPS 109 Kecamatan Baleendah, Sabtu (21/11).

POJOKBANDUNG.com, BALEENDAH – Kabupaten Bandung menjadi salah satu daerah dari delapan kota/kabupaten di Jawa Barat yang menggelar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020. Salah satu yang harus diperhatikan di Pilkada adalah terkait dengan kerawanan di Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Barat, Rifqi Ali Mubarok mengatakan potensi kerawanan tempat pemungutan suara pilkada Kabupaten Bandung terbagi dalam tiga kerawanan yaitu TPS Rawan bencana seperti banjir. Kedua adalah TPS rawan Covid 19 yaitu TPS yang berlokasi atau berada di daerah yang berstatus zona merah. Dan ketiga adalah TPS rawan konflik.

“Semuanya ada di Kabupaten Bandung,” ujar Rifqi saat ditemui usai kegiatan Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara di TPS 109 Kecamatan Baleendah, Sabtu (21/11).

Salah satu upaya untuk mengantisipasi kerawanan-kerawanan di TPS tersebut, utamanya untuk mencegah terjadinya kluster Covid 19, maka KPU Kabupaten Bandung menggelar kegiatan Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara. Sehingga dari kegiatan simulasi tersebut diharapkan bisa diketahui hal-hal apa saja yang harus diperbaiki. Rifqi mengungkapkan bahwa salah satu yang menjadi catatan adalah kedepannya disetiap TPS harus ada rambu-rambu protokol kesehatan, dan harus ada pembatas antar pemilih sehingga bisa mencegah terjadinya kerumunan.

“Walaupun sudah ada pemberitahuan waktu kedatangan, kelihatannya masyarakat tidak memperhatikan waktu kedatangan. Jadi, tidak menutup kemungkinan nanti pada tanggal 9 Desember, yaitu pemilih datang pada waktu yang bersamaan,” tutur Rifqi.

Rifqi juga mengungkapkan bahwa akan disediakan bilik khusus bagi pemilih dengan suhu tubuh diatas 37,3 derajat. Pemilih tersebut juga akan dirujuk ke puskesmas untuk dilakukan pemeriksaan, kata Rifqi, apakah pemilih tersebut reaktif atau non reaktif.

“Kabupaten Bandung kan masuk zona merah, berarti protokol kesehatannya harus ketat. TPS kita tidak semuanya terbuka seperti yang ada disini, pasti ada yang dikelas. Kalau ruang terbuka kan enak, sirkulasi udara, dianjurkan memang ruang terbuka,” katanya.

Sementara itu, Ketua KPU Kabupaten Bandung, Agus Baroya memastikan bahwa tidak ada penundaan gelaran Pilkada, meskipun Kabupaten Bandung berstatus Zona Merah Covid 19. Kata Agus, yang ada hanya pengetatan prosedur saja. Agus juga menuturkan bahwa para petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) akan lebih aktif dalam memberikan peringatan kepada pemilih untuk tidak berkerumun.

“Misalnya pada saat antri begini atau misalnya nanti pada saat penghitungan yang menjadi titik rawan kumpul karena orang ingin lihat, nanti kita harapkan tidak usah nunggu karena sudah ada saksi, nanti kita tekankan saksi. Jadi, daripada masyarakat itu kumpul kemudian berkerumun. lebih baik tidak usah berkerumun, nanti percayakan kepada saksi untuk mengikuti prosesi perhitungan,” papar Agus.

Kemudian terkait dengan kegiatan simulasi pemungutan dan penghitungan suara (P2S), Agus berharap kegiatan tersebut bisa mengukur sejauh mana kesiapan KPU Kabupaten Bandung, untuk melakukan P2S khususnya ditengah pandemi Covid 19.

“Sehingga nanti dari kejadian-kejadian yang mungkin belum ideal pada saat simulasi ini, akan menjadi catatan kita, untuk menjadi bekal kita nanti di bimtek kepada KPPS. Sehingga kesulitan-kesulitan atau kendala pada simulasi ini, akan menjadi bahan untuk diantisipasi oleh KPPS nanti pada hari H pada 9 Desember 2020,” tutupnya.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Ruli Hadiana berharap dengan adanya simulasi pemungutan dan penghitungan suara bisa meningkatkan partisipasi masyarakat dalam Pilkada ini. Karena hal tersebut menjadi indikator keberhasilan Pilkada. Simuasilasi ini memberikan informasi-informasi yang harus disampaikan kepada masyarakat terkait pelaksanaan Pilkada pada 9 desember nanti. Sehingga diharapkan pelaksanaan Pilkada bisa digelar secara aman, lancar, terkendali, sukses tanpa ekses, damai dan sehat.

“Kita harus memberikan keyakinan kepada masyarakat untuk datang ke TPS. Supaya mayarakat Kabupaten Bandung yang sudah masuk ke DPT, datang ke TPS, dan yakin mencoblos. Akan dijamin kesehatan dan keselamatannya,” tutup Ruli.

(fik)

loading...

Feeds

POJOKBANDUNG.com – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) mengumumkan kerja samanya dengan Universitas Pasundan (Unpas) melalui penandatangan Nota Kesepahaman (Memorandum …