POJOKBANDUNG.com, SOREANG – Guna menindaklanjuti kasus positif Covid 19 pada 104 santri di dua pondok pesantren yang ada di Kabupaten Bandung, maka telah dilakukan tracing terhadap 178 santri, yang dikemudian dilanjut dengan melakukan tes swab. Hasilnya, ada 70 santri yang positif Covid 19.
“Kami juga melakukan tes pada pondok pesantren yang kedua, dengan keluhan yang sama. Kami lakukan screening dan menemukan 350 orang dan langsung kami lakukan swab. Dari 350 orang, kami temukan 35 orang yang positif. Tapi, untuk santrinya sendiri hanya 24 orang atau 29 orang, sudah kami tindaklanjuti dengan bersama sama, dan dalam pemantauan isolasi mandiri. Kita doakan adik-adik kita cepat sembuh lagi,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, Grace Mediana Purnami , saat ditemui diruang kerjanya di Soreang, Senin (16/11)
Pesantren memang salah satu lokasi yang berisiko terpapar Covid 19, karena ada kegiatan tatap muka, dan intensitas pertemuan yang cukup tinggi di satu ruangan. Grace mengucapkan terima kasih kepada pesantren yang mau bekerja sama. Sehingga bisa menanggulangi kasus positif Covid 19 yang muncul, tentunya juga bersama tim gugus tugas ditingakat kecamatan dan kabupaten.
“Kami akan terus bekerja sama dengan Kemenag yang ada dalam satuam gugus tugas, untuk bersama-sama melakukan screening dan testing di pondok pesantren. Ini adalah suatu langkah untuk memutus mata rantai,” sambungnya.
Grace mengungkapkan bahwa kasus yang terkonfirmasi di Kabupaten Bandung itu, 60 persennya adalah Orang Tanpa Gejala (OTG). Kata Grace, kasus positif Covid 19 yang di pondok pesantren ada juga yang bergejala, seperti adanya keluhan hilangnya indra penciuman. Grace menjelaskan bahwa dengan hilangnya indra penciuman atau anosmia, itu gejala yang mengarah kepada terpapar Covid 19. Untuk memastikannya, maka dilakukan testing dengan melakukan PCR Swab.
Menurut Grace, kluster keluarga jadi kluster yang cukup meningkat dari terpapar Covid 19. Kedua adalah di pesantren dan ketiga di industri. Untuk saat ini, Kabupaten Bandung berada di zona orange. Kata Grace, apapun zonasinya harus tetap waspada dan tidak boleh abai.
“Zonasi adalah untuk melihat jumlah kasus keterpaparan masyarakat dan tindakan yang kita lakukan. Yang penting, apa langkah langkah kita dan masyarakat. Karena, sekeras apapun pemerintah melakukan upaya pencegahan, kalau masyarakat tidak peduli akan berat kerja pemerintah. Pada kesempatan ini, kami ajak masyarakat untuk memutus mata rantai Covid 19, khususnya di Kabupaten Bandung dengan memakai masker, menuci tangan pakai sabun dan menghindari kerumunan,” pungkas Grace.