POJOKBANDUNG.com – Kandidat presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Joe Biden semakin dekat untuk memenangi Pilpres 2020. Itu seiring makin unggulnya perolehan suara dirinya atas calon presiden dari Partai Republik Donald Trump di negara bagian Pennsylvania dan Georgia.
Saat ini penghitungan suara masih berlangsung. Dan, meski tertinggal, Trump tak mau menyerah. Dia bertekad melawan dengan mengajukan tuntutan hukum. Partai Republik berusaha mengumpulkan USD 60 juta (Rp 852,8 miliar) untuk mendanai tuntutan hukum menentang hasil perolehan suara di negara bagian Pennsylvania dan Georgia.
Trump tetap menuntut klaim adanya kecurangan dalam Pilpres AS. Meski tuntutannya tidak memiliki bukti, Trump tetap akan sekuat tenaga terus berupaya.
Pada hari keempat penghitungan suara, Biden unggul dengan perolehan 253 Electoral College, sementara Trump mendapat 214 Electoral College. Ini menurut Edison Research seperti dilansir Reuters.
Dengan mengamankan 20 suara elektoral di negara bagian Pennsylvania akan menempatkan Biden di atas 270 Electoral College yang dia butuhkan untuk memenangkan kursi kepresidenan. Biden juga akan menang dalam Pilpres AS jika dia unggul di dua dari tiga negara bagian utama lainnya yaitu Georgia, Arizona, dan Nevada. Sementara Biden menang tipis hingga Jumat (6/11) waktu setempat. Ketiga negara bagian itu masih memproses surat suara hingga Jumat (6/11) waktu AS.
Ketika keunggulan perolehan suara Biden meningkat di Pennsylvania, ratusan pendukung Demokrat berkumpul di luar tempat penghitungan suara di pusat kota Philadelphia, mengenakan kemeja kuning bertuliskan “Hitung Setiap Suara.” Di Detroit, kerumunan pendukung Trump, beberapa membawa senjata, memprotes di luar lokasi penghitungan, mengibarkan bendera dan meneriakkan, “Lawan!”
Trump tidak menunjukkan tanda-tanda bahwa dia siap untuk menyerah. Tim kampanyenya terus mengejar serangkaian tuntutan hukum yang menurut para ahli hukum tidak mungkin mengubah hasil pemilihan.
“Sejak awal kami telah mengatakan bahwa semua surat suara yang sah harus dihitung dan semua surat suara ilegal tidak boleh dihitung, namun kami telah menemui perlawanan terhadap prinsip dasar ini oleh Demokrat di setiap kesempatan,” sebut Trump dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh tim kampanyenya.
“Kami akan melanjutkan proses ini melalui setiap aspek hukum untuk menjamin bahwa rakyat Amerika memiliki kepercayaan pada pemerintah kami,” imbuh Trump.
Jumlah orang Amerika yang memberikan suara lebih awal dan melalui surat tahun ini melonjak karena pandemi Covid-19 ketika orang-orang berusaha menghindari pemilih dalam jumlah besar pada Hari Pemilihan. Proses penghitungan telah membuat orang Amerika menunggu lebih lama daripada yang mereka miliki sejak pemilu 2000 untuk mengetahui pemenang pemilihan presiden.
Pennsylvania, salah satu dari tiga negara bagian tradisional Demokrat yang memberikan Trump kemenangan pada Pilpres AS 2016, telah lama dipandang penting untuk pemilihan tahun ini. Kedua kandidat menghabiskan banyak uang dan waktu di negara bagian itu.
Sementara banyak daerah pedesaan di Pennsylvania tetap mendukung Trump, Demokrat kuat di kota-kota besar seperti Pittsburgh dan Philadelphia.
(jpc)