Berikut Protokol Kesehatan Saat Naik Angkutan Umum dari Dokter Reisa Broto Asmoro

Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional Reisa Broto Asmoro (Dok BNPB)

Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional Reisa Broto Asmoro (Dok BNPB)

POJOKBANDUNG.com – Dalam era new normal seperti sekarang ini, disiplin masyarakat akan kesehatan haruslah tinggi. Apalagi, untuk masyarakat yang telah kembali menjalani aktivitasnya seperti biasa, terlebih bagi yang menggunakan moda transportasi umum.

Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional dr. Reisa Broto Asmoro mengatakan, setiap individu harus mengutamakan protokol kesehatan untuk mengurangi risiko terpapar Covid-19.

Pencegahan diri dan perlindungan terhadap sesama dapat dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan. Dia pun membagikan tujuh langkah protokol kesehatan bagi calon penumpang kendaraan umum. Pertama, memastikan diri dalam kondisi sehat.

“Jika mengalami gejala seperti demam, batuk, pilek atau nyeri tenggorokan atau bahkan sesak napas, tetaplah di rumah,” ujarnya melalui siaran pers, Rabu (1/7).

Kedua, calon penumpang disarankan menggunakan kendaraan umum yang berpenumpang terbatas apabila benar-benar memerlukan transportasi umum. Kemudian, calon penumpang juga wajib menggunakan masker saat melakukan perjalanan dan selama berada di moda transportasi.

“Keempat, menjaga kebersihan tangan dengan sering cuci tangan atau minimal menggunakan hand sanitizer,” lanjutnya.

Selanjutnya, calon penumpang pun harus menghindari untuk menyentuh area wajah, seperti mata hidung dan mulut, terutama kalau tangan kotor. “Keenam, tetap perhatikan jaga jarak aman minimal satu meter dengan orang lain,” tambah dr. Reisa.

Terakhir adalah menjaga jarak dengan para penumpang yang lain. “Jika kondisi kendaraan umum padat, penerapan jaga jarak sulit diterapkan, penggunaan pelindung wajah atau face shield bersama masker sangat direkomendasikan sebagai perlindungan tambahan,” kata dia.

Langkah-langkah tersebut sangat beralasan. Berdasarkan survei sosial demografi dampak Covid-19, Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, sebanyak 82,5% persen responden memilih opsi selain transportasi umum. Sementara, sisanya masih aktif menggunakan transportasi umum.

“Namun, baru sebanyak 38,11 persen yang telah menjaga jarak atau social distancing, setidaknya satu meter dari orang lain. Bahkan, sebagian masih mengaku tidak melakukan jaga jarak fisik. Nah, inilah yang harus kita semua perbaiki,” tegasnya.

Berada di ruang publik, seperti saat menggunakan angkutan umum, individu, sebisa mungkin harus melakukan upaya pencegahan dan perlindungan diri. Perlindungan kesehatan individu juga merupakan tanggung jawab semua pihak, termasuk para pengguna moda transportasi baik darat, laut, maupun udara.

“Patuhi protokol kesehatan, dan pastikan kita aman dari Covid-19. Disiplin adalah kunci dari berhasilnya adaptasi ini dan keberhasilan adaptasi kebiasaan baru menentukan berhasilnya kita tetap produktif dan aman Covid-19,” tutup Reisa.

(jpc/pojokbandung)

loading...

Feeds

POJOKBANDUNG.com – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) mengumumkan kerja samanya dengan Universitas Pasundan (Unpas) melalui penandatangan Nota Kesepahaman (Memorandum …