POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Robot masuk kampung membubarkan kerumunan warga membuat remaja dan anak-anak patuh. Permintaan yang tegas dan sopan itu merupakan salah satu cara sosialisasi di RW 11 Kelurahan Cikutra Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung.
Si Kopit nama robotnya yang ditugaskan melakukan sosialisasi di masa pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Hal itu untuk menghindari menyebarnya virus corona.
Si Kopit bukanlah anggota Perlindungan Masyarakat (Linmas). Ia adalah sebuah kostum robot karya para pemuda di RW 11 Kelurahan Cikutra Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung.
Tak hanya membubarkan kerumuman orang, Para pemuda memanfaatkan Si Kopit untuk mengedukasi warga tentang pencegahan Covid-19.
Si Kopit berkeliling setiap satu pekan 2 kali. Dengan rute ke gang-gang seputaran RW 11, seperti Jalan Cikutra dan kawasan Pasar Cikutra.
“Kalau diimbau oleh linmas sudah biasa, nah sekarang kita manfaatkan robot ini sebagai media pengimbau kepada warga,” ujar Ketua RW 11, Ninuk Gagan, Kamis (7/5/2020).
Ninuk mengungkapkan, awalnya kostum robot tersebut tidak dikhususkan untuk mengimbau kepada warga. Tetapi untuk digunakan perlombaan agustusan.
“Awalnya itu kita siapakan untuk agustusan, tapi ketika ada pendemi ini ya kita manfaatkan,” akunya.
Namun menurut Ninuk, sebelum pandemi, kostum robot tersebut digunakan untuk patroli Linmas kerja sama dengan Karang Taruna di sore hari.
“Sebelum pandemi, linmas bersama Karang Taruna suka patroli bareng robot,” bebernya.
Tak hanya itu, robot ini pun sudah menjadi bintang film lokal yaitu film “Hope” karya komunitas film Sekewood dengan Pribadi Bilingual Boarding School Bandung.
“Dia (robot) juga pernah main film, jadi kalau saat ini dikeluarkan untuk imbauan sudah tidak canggung,” ujar Ninuk.
Mengenai biaya pembuatannya, Nunik menyebut mencapai Rp2,5 juta. Sedangkan yang mengenakan kostum robot tersebut yaitu dua anggota Karang Taruna, Rifky dan Yasir. Kedua orang tersebut dipilih karena badan mereka pas dengan ukuran dalam robotnya.
“Robot ini digerakkan oleh Rifky atau Yasir, karena mereka pas badannya itu. Jadi leluasan ketika di dalam pas menggerakkannya,” kata Ninuk.
Ya semoga bukan hanya warga yang mau membubarkan diri, tetapi juga virus corona yang takut dengan Si Kopit. Sehingga Covid-19 segera lenyap dari Kota Bandung. Semoga.