POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Pemberlakuan social distancing disejumlah pasar tradisional di Kota Bandung masih sulit dilakukan. Meski demikian PD Pasar Bermartabat terus menyosialisasikan kebijakan tersebut di hari pertama PSBB.
“Bahkan petugas PD Pasar turun ke pasar memberikan himbauan setiap satu jam sekali di pasar. Para petugas mengingatkan agar pengunjung bisa menjaga jarak aman,” ujar Direktur Utama (Dirut) PD Pasar Bermartabat, Herry Hernawan, kepada wartawan, Rabu (22/4/2020).
Herry mengatakan, sebelum PSBB diberlakukan pihaknya sudah melakukan aksi bagi-bagi masker untuk pedagang dan pengunjung pasar tradisional.
“Tapi memang hal tersebut belum dilakukan secara merata. Karena kami tidak cukup mempunyai anggaran untuk pengadaan masker,” katanya.
Selain itu PD Pasar juga melakukan penyemprotan dengan desinfektan dan sekarang kegiatan tersebut diteruskan.
Di hari pertama pemberlakuan PSBB, lanjut Herry tidak terpantau tidak ada pedagang non pangan yang membuka tokonya.
“Hal ini menunjukkan pedagang tertib aturan,” terangnya.
Menurut Herry, pihaknya siap melayani Masyarakat Kota Bandung dalam rangka diberlakukannya PSBB di Kota Bandung.
“Kami melakukan semua ini, sebagai bentuk upaya pemutusan mata rantai penyebaran virus Covid-19,” turis Herry.
Untuk itu, PD Pasar terus mensosialisasikan adanya layanan belanja online, sehingga dengan “Stay At Home” warga tinggal telepon dan mengirim pesan. Dengan menambah personil dari Pusat yang membantu unit, dari para pedagang sendiri dan memberdayakan ojek pangkalan atau pun ojek online.
“Maka pesanan akan datang ke rumahnya masing-masing,” tegasnya.
Herry juga mengatakan, warga jangan khawatir karena harga dan stok bahan pangan aman. Dari harga 35 kepokmas, hanya 3 komoditi yang harganya sedikit naik. Harga gula pasir Rp18 ribu dan masih langka keberadaannya. Selain itu kenaikan juga ada di harga bawang merah Rp30 ribu per kilogram dan cabai rawit Rp60 ribu per kilogram.
“Bahan pangan sisanya terpantau aman dan harga relatif stabil,” pungkasnya.