POJOKBANDUNG.com, ENGLAND – Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo melaju dengan sangat meyakinkan ke final All England 2020. Ganda putra nomor satu dunia itu mengalahkan pasangan Taiwan Lee Yang/Wang Chi-Lin dalam dua game dengan skor 21-18, 21-13.
Marcus/Kevin menuntaskan semifinal di Birmingham Arena itu hanya dalam tempo 35 menit. Inilah final All England ketiga bagi Marcus/Kevin. Dalam dua partai puncak sebelumnya, mereka sukses menjadi juara. Yakni pada 2017 dan 2018.
Kalau secara head-to-head, hasil malam ini WIB membuat Marcus/Kevin melebarkan dominasinya atas Lee/Wang dengan skor 3-0. Pada game pertama, rotasi Marcus/Kevin berjalan mulus. Transisi posisi antara kedua pemain sangat bagus. Siapapun yang berada di depan, sama bahayanya.
Marcus/Kevin banyak menghasilkan angka dari pukulan satu-dua yang mengarah ke badan lawan. Mereka mencapai interval lebih dulu dalam posisi 11-8. “Tidak usah buru-buru. Taruh saya bolanya. Nembaknya ke tengah atau kanan,” kata pelatih kepala ganda putra Herry Iman Pierngadi ketika jeda interval.
Maksud Herry ke kanan itu adalah, Minions harus banyak menyerang ke arah Lee Yang. Sebab, dibandingkan Wang, Lee memang memiliki pertahanan yang lebih lemah.
Sementara itu, blocking-blocking Wang di depan sangat berbahaya. Cegatan cepat Wang, banyak menghasilkan angka untuk pasangan unggulan ketujuh tersebut. Walau Lee/Wang terus menekan sepanjang game pertama, namun mereka tidak pernah unggul dari pasangan kita. Marcus/Kevin mengambil game pembuka dalam kondisi 21-17.
Pada awal game kedua, Lee/Wang berhasil unggul lebih dulu dengan skor 7-3 dan mencapai interval pada posisi 11-8. “Yang penting netnya tipis. Pasti mereka akan ngangkat bola. Setelah itu, Sinyo (Marcus, Red) yang hajar. Pegang depannya. Jagain saja,” begitu instruksi Herry IP kepada Kevin ketika mereka tertinggal.
Dan siasat Coach Naga Api, julukan Herry IP, dilakukan oleh Minions dengan sangat sempurna. Marcus/Kevin berhasil mencetak tujuh angka beruntun untuk berbalik memimpin dalam situasi 15-11.
Setelah itu, Marcus/Kevin terus melaju dan tak tertahankan untuk meraih kemenangan.
“Pertandingan tadi kami langsung siap dari awal. Kami nggak mau lengah dan kami berhasil menekan lawan terus ya. Walaupun game kedua mereka sempat unggul terus, kami tetap optimistis kalau kami bisa membalikkan keadaan,” kata Kevin dalam siaran pers PP PBSI yang diterima Jawa Pos.
“Di game kedua, beberapa kali saya mau ngenet, nggak sampe, nggak sampe, jadi dari situ mereka lebih berani. Tapi setelah interval, kami lebih siap lagi,” tambah pemain kelahiran Banyuwangi itu.
Pada partai final, Marcus/Kevin masih menunggu lawan yakni pemenang antara pasangan Jepang Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe yang menghadapi ganda Rusia yang merupakan juara All England 2016, Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov.
“Pasti lawan siapa saja harus siap. Kami siap melakukan yang terbaik dan enjoy permainannya saja,” kata Marcus.
“Pastinya kami ingin membayar kesalahan tahun kemarin (kandas di babak pertama, Red). Tapi kami nggak mau berlebihan juga. Kami sudah ke final, jadi mau melakukan yang terbaik aja,” imbuh Kevin.
(jpc)