POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Persib Bandung bersiap menghadapi pertandingan melawan Arema FC pada pekan kedua Liga 1 2020. Pelatih Persib Robert Alberts mengungkapkan, timnya akan mulai melakukan pendekatan taktik dan strategi yang akan diterapkan dalam laga yang akan berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (8/3/2020).
“Kami akan mulai melakukan pendekatan mengenai laga melawan Arema. Kami tentunya melihat ke depan untuk itu,” kata Robert.
Menghadapi Arema, Persib memiliki modal bagus untuk meraih hasil positif. Para pemain Klub berjulukan Maung Bandung itu sedang dalam kepercayaan diri tinggi, menyusul kemenangan yang mereka raih atas Persela Lamongan dalam laga perdana pada Liga 1 2020.
Dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Minggu (1/3/2020), Maung Bandung sukses membukukan kemenangan telak tiga gol tanpa balas atas Persela. Robert berharap, Persib bisa menjutkan performa positifnya saat bersua Arema.
Hal tersebut bertujuan untuk membuat mental dan kepercayaan diri Victor Igbonefo dkk semakin terangkat dalam menghadapi laga lainnya pada kompetisi musim ini. Maklum, target tinggi dicanangkan Persib dalam keikutsertaannya pada kompetisi musim ini.
Tidak main-main, Maung Bandung bahkan menargetkan gelar juara pada dua ajang berbeda, Liga 1 dan Piala Indonesia. Untuk merealisasikan target tersebut, Persib tentu harus konsisten meraih hasil bagus dalam setiap laga yang mereka lakoni.
“Tentu, kemenangan kemarin (melawan Persela) menjadi modal yang bagus bagi kami dalam mengawali kompetisi musim ini. Saya harap, itu bisa berlanjut,” ujar Robert.
Menghadapi Arema, Robert pun berharap adanya pengawalan ketat dari pihak pengamanan untuk tim Persib selama berada di Malang. Permintaan tersebut tak lepas dari kejadian yang dialami Persib saat bertandang ke Malang pada Liga 1 2019.
Pada musim lalu, tim Persib mendapatkan teror dari sejumlah oknum pendukung Arema, Aremania. Teror tersebut dialami Persib sehari sebelum pertandingan berlangsung. Teror yang dialami tim Persib berupa serangan petasan yang dilepaskan oknum Aremania.
Serangan pertama terjadi seusai Persib melakoni uji lapangan. Saat itu, bus yang ditumpangi para pemain Persib diserang dengan menggunakan petasan oleh sejumlah oknum suporter saat hendak meninggalkan area stadion.
Teror berlanjut pada malam harinya, tepat ketika tengah malam, saat pemain tengah beristirahat. Di depan hotel tim Persib, bergumul sejumlah oknum suporter yang kemudian melepaskan petasan dan mercon.
Hal tersebut menimbulkan kebisingan hingga membuat para pemain kesulitan untuk beristirahat. Akibatnya, saat hari pertandingan, para pemain Persib pun kesulitan untuk fokus dan berkonsentrasi.
Mental para pemain drop, yang menyebabkan mereka tidak bisa menampilkan performa terbaiknya. Persib pun kalah telak 1-5 dari Arema saat itu. Beruntung, kekalahan telak di Malang bisa di balas Persib di Bandung. Dalam pertemuan kedua Persib vs Arema di Bandung, Persib menang tiga gol tanpa balas.
“Ya, tentu, kami juga memikirkan soal pengamanan yang akan diberikan bagi kami di sana,” ucap Robert.
(pra)