POJOKBANDUNG.com, KAB. BANDUNG – Sejumlah bahan kebutuhan pokok di pasar tradisional mengalami kenaikan harga. Hal ini disebabkan cuaca ekstrem yang membuat pasokan dari produsen ke pasar berkurang.
Kepala Bidang Perdagangan Dalam dan Luar Negeri Dinas Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bandung, Perdana menyatakan komoditas yang naik secara signifikan sebesar 25 persen adalah bawang putih yang
“harga sebelumnya adalah Rp. 40 ribuper kilogram, menjadi Rp. 50 ribu per kilogram. Kenaikan harga tersebut karena hukum pasar saja, dimana jika banyak kemauan maka stock menjadi kurang,” ujar Perdana saat dihubungi via pesan, Rabu (5/1/2020).
Menurut Perdana, beberapa barang pokok yang masuk ke wilayah Kabupaten Bandung seperti bawang putih adalah kewenangan pusat bukan kewenangan Kabupaten/Kota/Provinsi.
Untuk mengantisipasi agar lonjakan harga tersebut tidak berkelanjutan, Disperindag Kabupaten Bandung meminta bantuan ke Bulog, Disperindag Jawa Barat, dan Kemendag, dengan cara melaporkan harga kebutuhan pokok yang ada di pasar.
“Jawaban sementara dari Bulog yaitu Bulog tidak bisa membantu banyak, karena sudah beberapa tahun ini, Bulog tidak “diperkenankan” untuk (menyalurkan) komoditas bawang putih,” jelas Perdana.
Berdasarkan pengalaman terkait kenaikan harga bawang putih, Disperindag Jabar melalui Kadis Jabar pernah melakukan operasi pasar, sewaktu harga tembus di atas Rp. 80.000, dengan membawa satu kontainer bawang putih ke pasar-pasar, dengan catatan jangan dijual lebih dari Rp. 40.000.
Walaupun begitu, pedagang tetap diberi margin keuntungan. Tapi anehnya, kata dia, bawang tidak terjual dengan laris manis, hanya laku oleh yang belanja ke pasar saja dengan kuantitas yang minim.
“Kalau kata Pak Bupati Bandung mah, jangan-jangan ada mafianya,” sambung Perdana.
Pernyataan dari Kabid PDLN Disperindag Kabupaten Bandung tersebut didukung oleh pernyataan Kepala UPT Pasar Soreang, Erwin Sukanda. Erwin membenarkan kenaikan harga bawang putih tersebut berlangsung pada Selasa (4/2/2020). Kenaikan harga barang tersebut disebabkan oleh kelangkaan barangnya.
“Barang di Pasar Soreang itu belinya dari Pasar Caringin. Nah bawang putih di Pasar Caringin sedang ada jadi kirimiman ke Soreang berkurang,” ujar Erwin.
Selain itu juga, salah seorang pembeli, Sri Rohania (45), merasa berat dengan adanya kenaikan harga bawang putih. Karena bawang putih baginya adalah salah satu bahan pokok yang harus siap tersedia. Dirinya berharap pemerintah setempat bisa segera mendapatkan solusi dari permasalahan ini.
“Semoga cepet turun, jangan terus-terusan naik,” pungkas Sri.