POJOKBANDUNG.com, SOREANG – Pemerintah Kabupaten Bandung diminta tidak perlu khawatir terkait rencana pencabutan subsidi gas melon. Jangan sampai mereka membeli gas dengan panik sampai melakukan penimbunan.
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dan Luar Negeri (PDLN) Dinas Perdagangan Kabupaten Bandung, Perdana, mengatakan bahwa dengan adanya pengumuman dari Kementrian ESDM RI terkait rencana pencabutan subsidi gas melon, menyebabkan harga gas melon pada tahun 2020 di Kabupaten Bandung mengalami kenaikan yang cukup ekstrim.
“Pada tahun seelumnya, kenaikan harga gas melon jarang mencapai Rp. 20.000 tetapi di tahun 2020 bisa mencapai harga Rp. 23.000,” ucap Perdana saat wawancara di ruang kerjanya, Soreang, Kabupaten Bandung, Rabu (29/1/20).
Karena rencana pencabutan gas melon tersebut, tambah Perdana, masyarakat merasa takut sehingga berbondong-bondong membeli gas melon yang melebihi jumlah kebutuhannya. Misalnya, jika pada sebelumnya masyarakat hanya membeli satu buah gas melon setiap minggunya, maka setelah pengumuman kebijakan tersebut, masyarakat bisa membeli gas melon hingga 2 buah atau lebih setiap minggunya.
“Jadi buat stock gitu. Padahal kebijakan tersebut kan, baru rencana, jadi belum tentu berlaku,” tambah Perdana.
Masyarakat mengira, jika subsidi gas melon dicabut maka harga gas melon bisa mencapai Rp. 35.000. Padahal, walaupun subsidi gas melon dicabut, masyarakat yang memang memiliki pendapatan yang kurang, tetap bisa mendapatkan gas melon dengan harga murah, yaitu dengan menggunakan barcode.
“Misalnya Perdana adalah orang yang berhak menerima subsidi, jadi pas mau beli hanya perlu scan barcode,” jelas Perdana.
Perdana menuturkan bahwa Disperindag Kabupaten Bandung, selalu melakukan monitoring ke pangkalan dan agen gas tetapi tidak sampai ke warung penjual gas. Karena warung bukan kewenangan Disperindag.
“Saran kami kepada mayaraka, jika mau beli gas melon dengan harga yang lebih murah, maka langsung saja datang ke agen atau ke pangkalan terdekat,” ajak Perdana.
Sementara itu, berdasarkan pemantauan harga oleh Disperindag Kabupaten Bandung setiap harinya, menunjukan harga kebutuhan pokok dan barang penting di Kabupaten Bandung, relatif stabil. Hanya saja, ada kenaikan di komoditas sayur contohnya cabe rawit, cabe keriting, wotel itu ada kenaikan dikisaran sepuluh persen. Untuk ayam dan telur ada penurunan sekitar lima persen. Beras dan minyak curah relatif stabil.
“Himbauannya untuk masyarakat beli seperlunya tidak perlu menimbun terlalu banyak,” pungkas Perdana.