POJOKBANDUNG.com, BANDUNG BARAT – Warga Kabupaten Bandung Barat (KBB) berduka. Seorang tokoh pemekaran KBB, H. Endang Anwar meninggal dunia. H.Endang meninggal pada usia 71 tahun, di Rumah Sakit Cahya Kawaluyaan (RSCK), Kotabaru Parahyangan, Rabu (22/1/2020) sekitar pukul 02.30 WIB.
Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna mengatakan, almarhum merupakan sosok penting bagi terbentuknya Kabupaten Bandung Barat. Hal tersebut terbukti dengan dedikasinya memperjuangkan dari mulai rencana pembentukan hingga sekarang terwujud.
“Sangat berperan (almarhum H Endang Anwar) beliau seorang tokoh yang dulu benar-benar berjuang KBB sehingga KBB bisa lahir,” ujar Umbara saat ditemui di Ballroom Gedung B, Komplek Pemkab Bandung Barat, Rabu (22/1/2020).
Umbara menyebut, seluruh elemen baik eksekutif maupun legislatif di Kabupaten Bandung Barat seyogyanya memberikan perhatian lebih bagi para pejuang pembentukan Kabupaten Bandung Barat. Terutama bagi para tokoh pemekaran KBB yang masih hidup.
“Kita yang menikmati harus tahu bahwa ini salah satunya hasil perjuangan pa haji Endang Anwar. Bagi tokoh Pemekaran KBB pasti ada penghargaan khusus dari Pemkab Bandung Barat,” katanya.
Sementara itu, Wakil Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan mengatakan, dirinya sangat mengagumi almarhum sebagai sosok penting berdirinya Kabupaten Bandung Barat. Bahkan beberapa kali ia sempat ngobrol secara langsung.
“Seminggu sesudah dilantik saya sempat ngobrol banyak dengan beliau, terutama tentang bagaimana Bandung Barat lebih baik lagi,” katanya.
Hengky mengatakan, semangat perjuangan almarhum dalam membentuk Kabupaten Bandung Barat harus dilanjutkan generasi penerus. Hal tersebut sebagai wujud nyata dalam merealisasikan cita-cita para pejuang pemekaran Kabupaten Bandung Barat.
“Salah satu pesan yang disampaikan almarhum adalah agar Kabupaten Bandung Barat terus lebih baik lagi,” papar Hengky.
Hal senada diungkapkan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) KBB, Rismanto, menurutnya, sebagai salah satu pendiri KBB, banyak pengorbanan dan jasa yang almarhum berikan semasa memperjuangkan pemekaran kabupaten yang saat ini menginjak di usianya yang ke-12.
Rismanto menyebut, banyak hal yang dapat diteladani dari sosok almarhum yakni sifat dan sikap yang ikhlas dalam berjuang, kerja keras, serta memiliki komitmen dan jaringan yang luar biasa.
“Kami merasa berduka dan kehilangan. Kami mendoakan, Almarhum diampuni dosa-dosanya, diterima amal baiknya dan mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT,” pungkasnya.
(cr3)
