Mekanisme Calon Hanya Kamuflase Politik Dinasti

TRAH ISTANA. Jokowi didampingi keluarga. Yakni, sang istri Iriana, Gibran Rakabuming, Kahiyang Ayu, Kaesang Pangarep, dan Bobby Nasution yang menggendong Sedah Mirah. (Raka Denny/Jawa Pos)

TRAH ISTANA. Jokowi didampingi keluarga. Yakni, sang istri Iriana, Gibran Rakabuming, Kahiyang Ayu, Kaesang Pangarep, dan Bobby Nasution yang menggendong Sedah Mirah. (Raka Denny/Jawa Pos)

POJOKBANDUNG.com,Praktik dinasti politik di Indonesia kerap dibungkus melalui prosedur parpol. Mekanisme yang dilalui sang calon pun hanya sebatas kamuflase tanpa mengedepankan politik yang setara dan adil bagi semua kader parpol.

Pilkada serentak 2020 akan turut diramaikan oleh nama-nama anggota keluarga dari presiden dan wakil presiden. Tercatat Ada tiga bakal calon dari lingkaran Istana yang maju pemilihan kepala daerah. Mereka adalah Gibran Rakabuming, Bobby Nasution, serta Siti Nur Azizah.

Diketahui, Gibran adalah putra sulung Presiden Joko Widodo yang bakal maju di Pilkada Solo, sedangkan Bobby menantunya maju di pemilihaan wali kota Medan. Sementara, Azizah, yang merupakan putri Wakil Presiden Ma’ruf Amin ini bakal bertarung pada Pilkada Tangerang Selatan, Banten.

“Di sinilah tantangan partai sebagai institusi demokrasi, apakah dia akan tunduk pada program organisasi, apakah ada pertimbangan yang sifatnya pragmatis,” ujar Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Karena itu, Titi mengatakan, sah-sah saja jika ada sebagaian orang yang menyebut Gibran adalah perwujudan politik dinasti Jokowi. Apalagi, jika Gibran maju tanpa mengikuti mekanisme internal yang umum berlaku di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

“Tidak salah kalau kemudian publik beranggapan bahwa ada dinasti politik yang ingin dibangun,” kata Titi.

Sementara itu, Menurut Direktur Eksekutif Lembaga Analisis Politik Indonesia (L-API) Ramses, ketiganya punya peluang besar untuk menang dan bakal sulit dikalahkan oleh masing-masing lawan politik.

Nama besar Jokowi sebagai orang nomor satu di Indonesia, dinilai sangat signifikan memengaruhi keterpilihan Gibran dan menantunya, Bobby. Begitu pula pengaruh nama sang ayah bagi perjuangan Azizah di Tangsel.

“Saya kira cukup signifikan kalau mereka maju saat ayah mereka masih berkuasa. Artinya, ada pengaruh cukup signifikan keterpilihan mereka oleh rakyat,”kata dia.

Namun, meski pengaruh Jokowi-Ma’ruf cukup signifikan, Ramses belum berani menyebut Gibran, Bobby, dan Azizah bakal memenangi Pilkada. Karena menurutnya, masih perlu dilakukan survei terlebih dahulu. “Sebab soal menang itu masih harus dilakukan survei, tetapi sekurang-kurangnya mereka punya fasilitas politik yang memadai,” pungkasnya.

(jpc)

loading...

Feeds

POJOKBANDUNG.com – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) mengumumkan kerja samanya dengan Universitas Pasundan (Unpas) melalui penandatangan Nota Kesepahaman (Memorandum …