Oded Jenguk Anggota Satpol PP yang Terluka

TERLUKA: Delapan orang petugas Satpol PP Kota Bandung terluka saat melakukan tugas penggusuran rumah warga RW 11, Kelurahan Tamansari, Kamis (12/12/2019).
(MURWANI ROKHAYATI/ RADAR BANDUNG)

TERLUKA: Delapan orang petugas Satpol PP Kota Bandung terluka saat melakukan tugas penggusuran rumah warga RW 11, Kelurahan Tamansari, Kamis (12/12/2019). (MURWANI ROKHAYATI/ RADAR BANDUNG)

POJOKBANDUNG.com,BANDUNG – Wali Kota Bandung Oded M. Danial menjenguk delapan orang petugas Satpol PP Kota Bandung yang mengalami luka-luka, usai melakukan tugas penggusuran rumah warga RW 11, Kelurahan Tamansari, Kamis (12/12/2019).

“Secara umum saya ikut prihatin atas insiden yang terjadi kemarin dalam program penataan, penyediaan rumah layak huni (rumah deret),” ujar Oded, kepada wartawan, Senin (16/12/2019).

Karenanya Oded menyempatkan diri mendatangi para korban yang berjumlah delapan orang, terdiri dari empat orang anggota Linmas, empat orang Satpol-PP.

“Dari ke empat anggota Sapol tersebut hanya satu orang yang merupakan anggota Satpol-PP, tiga orang lainnya merupakan petugas lapangan harian (PLH),” ujarnya.

“Kepada mereka yang bertugas, saya mengucapkan terimakasih, karena sudah menjalankan tugas dengan baik. Mudah-mudahan semua cepat kembali sehat dan bisa bertugas seperti semula,” sambungnya.

Kepada para korban, selain mendapatkan bantuan pengobatan juga mendapat kadeudeuh. Disinggung mengenai asuransi untuk anggota Satpol PP, Oded mengatakan akan mengkaji.

“Jika memang memungkinkan pasti akan kami usahakan,” tambanya.

Ditanya mengenai pengusutan kasus pemukulan oleh oknum mahasiswa dan warga luar Tamansari, Oded mengatakan semua diserahkan kepada pihak kepolisian.

Berdasarkan catatan, kedelapan petugas itu yakni empat orang dari satuan trantibum (ketentraman dan ketertiban umum) dan empat orang dari satuan linmas (pelindung masyarakat). (Agi, Rian Gustafari, Anjani Sopian, Fit Dyan, Didin Taqyudin, Cecep Wawan D, Andika, dan Syaidina Ali).

Salah seorang anggota Linmas yang menjadi korban, Fit Dyan mengalami luka karena dilempar batu pada bagian belakang kepala hingga mengalami tiga jahitan.

Sementara petugas lainnya, Agi mengalami luka pada bagian hidung dan mata bahkan hingga kini retakan tulang hidung masih terasa dan berbunyi. Sedangkan Rian mengalami luka pada kaki dan Cecep pun mengalami luka pada bagian punggung akibat terpukul balok.

Pada kesempatan ini Didin memaparkan awal mula kejadian ia mengalami luka. Kamis itu (12/12/2019) sekitar pukul 14.00 WIB, sebenarnya dari pagi hingga sebelum jam 14.00 WIB suasana kondusif dan semua petugas terbagi bagi.

“Sudah dibagi tim, tutup gang gang. Masuk pas istirahat diawali masyarakat yang mengaku punya rumah disana atas nama bu Eva, memancing kata kasar, oknum terpancing sempat ditahan mojang satpol pp hingga mendesak,” ujar Didin menyampaikan kronologis kericuhan.

“Nah sebagaian menghadang kelompok anarko, kita tahu karena pake atribut Anarko mau hadang alat berat yang kami jaga. Mereka mengepung dengan senjata parang, balok, hingga lemparan pot,” tegasnya.

Dalam kondisi seperti itu, kata Didin, pihaknya terus menahan diri meski cacian dan makian diucapkan sejumlah oknum tersebut.

“Bu Eva teriak teriak pokoknya ngomong jelek,” jelas Didin.

Sebenarnya, lanjut dia, petugas tidak menggunakan helm ataupun pengaman dada agar tidak terlihat arogan.

“Padahal kami tidak pakai pengaman karena diminta pimpinan kami berseragam biasa saja sehingga terlihat humanis,” pungkasnya.

(mur)

loading...

Feeds

BPJAMSOSTEK Tasikmalaya Gelar Employee Volunteering

POJOKBANDUNG.com, TASIKMALAYA – BPJS Ketenagakerjaan Cabang Tasikmalaya melaksanakan kegiatan Employee Volunteering bersih-bersih sampah Bersama Bank Sampah Belebet dalam rangka World …