POJOKBANDUNG.com,BANDUNG – Mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa menerima anugerah gelar doktor kehormatan (doktor honoris causa) dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Bandung. Gelar doktor kehormatan diberikan sebagai penghormatan atas prestasi dan capaian yang dicatatkan Hatta dalam kebijakan publik.
Ketua Tim Promotor, Prof Dr B Kombaitan MSc mengatakan, Hatta Rajasa tampil dalam bidang kebijakan publik di Indonesia dimana kebijakan publik tengah menghadapi tantangan baik dalam aspek praktis maupun keilmuan. Hatta menekankan pentingnya bergerak lebih jauh dari kebijakan ekonomi Keynesian, menuju Beyond Keynesian.
Selain itu, dengan mengadopsi pemikiran Michael E Porter tentang keunggulan kompetitif, Hatta mendorong peranan negara dalam meningkatkan daya saing dan kemampuan para produsen untuk memproduksi barang-barang yang berdaya saing, sehingga konsumen membeli barang-barang tersebut.
“Pemikirannya (Hatta) membawa perubahan besar dalam kebijakan ekonomi nasional,” ujar Kombaitan membacakan sambutan pertanggungjawaban akademik saat penganugerahan doktor kehormatan di Aula Barat ITB, Jalan Ganeca, Kota Bandung, Senin (25/11/2019).
Dalam orasi ilmiahnya berjudul Kebijakan Publik Unggul: Tantangan Indonesia Kemarin, Kini dan Esok, Hatta Rajasa menawarkan premis, bahwa Kebijakan publik menentukan keberhasilan suatu negara. Dengan kebijakan unggul, pemerintah dapat mengelola negara dengan efektif.
“Jadi bukan karena pemerintahnya kuat sehingga efektif, namun karena kebijakan publik yang unggul sehingga didukung rakyatnya,” tegas Hatta.
Mantan Menko Perekonomian 2012 itu juga berbagi kiat ‘menjinakkan’ potensi krisis yang datang dari Eropa dan AS. Hatta membahas juga soal mewujudkan Indonesia Maju 2045. Ia menawarkan lima agenda, yaitu penguatan SDM dan penguasaan iptek, membangun pusat-pusat pertumbuhan baru, penguatan konektivitas dan infrastruktur, transformasi ekonomi ekstraktif menuju value added economy dan entrepeneurial economy.
“Indonesia memasuki bonus demografi. Ini bisa dimanfaatkan menjadi kekuatan penggerak ekonomi nasional. Tentunya inovasi, kreativitas dan entrepreneurship harus menjadi budaya bangsa, termasuk pembangunan SDM,” tutur Hatta.
Sementara Rektor ITB, Kadarsyah menekankan, pemikiran Beyond Keynesian Dr (HC) Hatta Rajasa sebagai basis akademik/keilmuan, yang menjadi pijakan dalam perumusan dan implementasi kebijakan publik baik di sektor riset dan teknologi, sektor transportasi dan sektor ekonomi secara keseluruhan.
“Capaian yang diraih oleh Dr (HC) Hatta Rajasa sebagai seorang alumni ITB, baik di bidang praktik maupun keilmuan kebijakan publik, adalah hal yang layak dibanggakan sekaligus sumber inspirasi bagi peningkatan dan perluasan kontribusi ITB di bidang kebijakan publik,” pungkasnya.