POJOKBANDUNG.com, CIMAHI – Unit Pelaksana Teknis (UPT) Air Minum Kota Cimahi hingga saat ini terus layani permintaan air masyarakat. per minggunya, pengiriman dilakukan dua kali untuk memenuhi permintaan warga yang daerahnya krisis air bersih.
Kepala UPT Air Minum Kota Cimahi Dede M. Asrori mengatakan, sejauh pihaknya menilai daerah yang mengalami krisis air diketahui berdasarkan, permintaan air bersih yang masuk.
“Pengajuan bantuan air bersih terus masuk. Rata-rata satu lokasi dikirim dua rit per minggu dengan kapasitas armada 5.000 liter,” kata Dede.
Kata dia, sejauh ini sumber air untuk pengolahan di UPT Air Minum yang bersumber dari Sungai Cimahi masih mencukupi.
“Alhamdulillah masih aman, produksi air minum masih normal perhari sekitar 3.000 m3,” ungkapnya.
Kendati demikian, pihaknya siap melayani permintaan bantuan air bersih. Masyarakat bisa mengajukan permohonan bantuan air bersih melalui Ketua RW.
“Pengajuan melalui RW yang diketahui pihak kelurahan agar terdata. Pengiriman dilakukan secara terjadwal, masyarakat terutama siapkan wadah penampungan air untuk mempermudah. Tidak ditarik biaya alias gratis,” ucapnya.
Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD Kota Cimahi Nanang mengatakan, pihaknya masih menetapkan siaga kekeringan sesuai rakor dengan instansi terkait.
“Masih siaga kekeringan sebagai bagian dari antisipasi.Hujan yang turun belum merata dengan curah hujan masih sedikit,” katanya.
Karena itu, lanjut Nanang, pengiriman air bersih ke daerah krisis air terus dilakukan.
Pihaknya berharap masyarakat tetap waspada akan potensi bencana akibat kemarau. “Serta, bijak menggunakan air dengan cara hemat,” katanya
Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan hasil Rapat Koordinasi (Rakor) tingkat Provinsi Jawa Barat tentang kekeringan menyatakan musim kemarau masih berlangsung hingga Oktober 2019.