Warga Protes Penutupan Gang Apandi

PROTES: Warga memasang spanduk bertuliskan tolak penutupan Gang Apandi di Jalan Braga, Kota Bandung, Selasa (10/9/2019).
( Foto : TAOFIK ACHMAD HIDAYAT/RADAR BANDUNG )

PROTES: Warga memasang spanduk bertuliskan tolak penutupan Gang Apandi di Jalan Braga, Kota Bandung, Selasa (10/9/2019). ( Foto : TAOFIK ACHMAD HIDAYAT/RADAR BANDUNG )

POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Sejumlah warga Gang Afandi, Kelurahan Braga, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung, kibarkan spanduk bertuliskan kalimat protes ihwal rencana penutupan akses jalan. Rencana penutupan Gang Afandi itu dilakukan oleh pihak yang mengkalim sebagai pemilik lahan, yaitu Josafat Winata.

Seorang warga Gang Apandi, Asep menuturkan, rencana penutupan akses jalan tersebut banyak ditolak oleh warga lantaran sudah tinggal lama di Gang Apandi.

“Saya sudah tinggal puluhan tahun di Gang Apandi, sekarang mau tutup, otomatis kami sebagai warga menolak keras,” ujar Asep saat ditemui di Jalan Braga, Kota Bandung, Selasa (10/9/2019).

Selain banyak warga menolak karena sudah tinggal lama, menurut Asep, Gang Apandi, merupakan jalur evakuasi saat terjadi bencana seperti banjir di daerah sekitar. Kata dia, andaikata ditutup, maka tidak ada jalur evakuasi lain selain Gang Apandi.

“Ini gang utama buat evakuasi banjir. Terus kalau ada peristiwa kebakaran di area bawah mau lari kemana? Soalnya tidak ada jalan lain,”ungkapnya.

Asep menambahkan, Gang Apandi juga termasuk dalam kategori cagar budaya. Sehingga beberapa tokoh masyarakat sekitar pun banyak tidak setuju atas rencana penutupan tersebut.

“Ini cagar budaya dari zaman kolonial dulu. Masa sekarang mau ditutup,” imbuhnya.

Kendati begitu, Asep mengaku, beberapa hari belakangan sempat ada mediasi anatara warga dengan pihak Josafat Winata. Namun hasil mediasi tersebut mentok, kemudian secara tiba-tiba ada mobil menutup Gang Apandi.

“Mediasi mentok tiba-tiba ada ada yang memasang mobil menutup Gang. Kami ingin duduk bareng, itu bukan penyelesaian masalah,” jelasnya.

Asep berharap, masalah yang dialami warga Gang Apandi saat ini bisa didengar oleh anggota-anggota dewan Kota Bandung yang baru untuk segera mencari solusi.

“Mudah-mudahan bisa didengar dari anggota dewan yang baru dilantik. Intinya jangan tutup akses disini,”tandasnya.

Ditempat sama, pengurus RW 08 Bidang Keamanan dan Ketertiban, Budi mengatakan, penutupan Gang Apandi dengan mobil tidak diketahui siapa pelakunya. Namun, kata dia, sempat ada tukang pagar yang mencoba menutup jalan tersebut.

“Pernah lihat ada tukang dan mencoba pasang pagar dipasang buat nutup. Itu hari Rabu malam. Tapi warga menolak,”ujar Budi.

“Kami hanya ingin akses (Gang Apandi) tidak ditutup. Kami tidak nuntut yang lain-lain, asal ada jalan buat warga,” tambahnya.

Berdasarkan data yang dihimpun, persoalan tersebut terjadi setelah ada pembongkaran 27 rumah yang berdiri di atas lahan milik Josafat Winata. Lahan bongkaran itu dipisahkan oleh Gang Affandi, yang menjadi akses masuk dari Jalan Braga.

Kemudian, gedung bangunan cagar budaya yang berada di mulut gang masih berada di lahan milik Josafat Winata. Disebut-sebut, sertifikat hak milik dari rangkaian bangunan yang menjadi pertokoan di Jalan Braga dengan panjang sekitar 30 meter juga satu kesatuan milik Yosafat.

Saat ini kasus sengketa tersebut masih mengupayakan jalan damai dengan melakukan beberapa mediasi dari pemilik, warga setempat dan aparatur sipil setempat.

(azs)

loading...

Feeds

Penggiat Event Curhat ke Kang Arfi

Penggiat Event Curhat ke Kang Arfi

POJOKBANDUNG.com, BANDUNG- Konser band kawakan Sheila On 7 sempat direncanakan berlokasi di Kota Bandung pindah ke Kabupaten Bandung. Hal itu menjadi …