POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Ketua Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi (Demul) diminta untuk memberikan maaf secara terbuka kepada masyarakat. Hal itu berkaitan dengan dugaan sumpah alquran berisi kata-kata laknat.
Seperti diketahui, sumpah tersebut tersebut tersebar dalam bentuk video kegiatan partai. Video yang dibuat pada pada 31 Agustus 2019 di Purwakarta itu berisi kegiatan partai Golkar.
Sejumlah pengurus menyatakan dukungan kepada Airlangga Hartarto untuk kembali menduduki kursi ketua Umum Partai Golkar. Dedi Mulyadi beserta pengurus Golkar Jabar berkomitmen dengan mengucapkan sumpah Alquran. Jika komitmen itu dilanggar, maka mereka siap mendapatkan laknat.
Video tersebut berujung pengaduan terhadap Polda Jabar oleh warga bernama Luis Salman pada Selasa (3/9/2019). Ia menilai Dedi Mulyadi menyalahgunakan Alquran karena mengucapkan sumpah dengan kata-kata laknat.
“Saya menilai apa yang dilakukan Dedi Mulyadi dan pengurus Golkar dalam video tidak etis. Selain itu, saya menilai Alquran tidak tepat dijadikan sebagai untuk deklarasi politik,” kata dia saat dihubungi, Kamis (5/9/2019).
“Jangan sampai Alquran itu menjadi bahan untuk melaknat, kalau mau sumpah jangan bawa laknat deh kalau mau urusan dosa sama laknat mah itu urusan yang lain,” katanya.
Ia berharap pengaduan kepada pihak kepolisian ditindaklanjuti secara serius. Muara dari tindakannya itu meminta Dedi Mulyadi, pengurus Golkar dan tokoh agama yang ada dalam video meminta maaf secara terbuka kepada publik.
“Ya saya minta mereka meminta maaf sekaligus menjelaskan secara terbuka alasan menyandingkan sumpah Alquran dengan kata-kata laknat,” pungkasnya.