GrabBike Berikan Dukungan bagi Para Pejuang #AntiNgaret di Indonesia

Grab menawarkan lima kemudahan dari GrabBike agar pelanggan dapat lebih memaksimalkan waktu mereka, dan mendapatkan armada GrabBike lebih cepat bersama dengan Hery Yulianto, Senior Manager Area Marketing, Grab Indonesia, Bayu A. Yulianto, Sosiolog dan Peneliti Independen, Yose Tireza Arizal, Head of Area, West Java, Grab Indonesia serta Mitra Pengemudi GrabBike sebagai bentuk dukungan penuh kepada para pejuang #AntiNgaret di Bandung.

Grab menawarkan lima kemudahan dari GrabBike agar pelanggan dapat lebih memaksimalkan waktu mereka, dan mendapatkan armada GrabBike lebih cepat bersama dengan Hery Yulianto, Senior Manager Area Marketing, Grab Indonesia, Bayu A. Yulianto, Sosiolog dan Peneliti Independen, Yose Tireza Arizal, Head of Area, West Java, Grab Indonesia serta Mitra Pengemudi GrabBike sebagai bentuk dukungan penuh kepada para pejuang #AntiNgaret di Bandung.

POJOKBANDUNG.com – Ngaret, berasal dari kata dasar karet yang digunakan oleh kalangan anak muda untuk menggambarkan sesuatu yang melar atau molor dari waktu yang telah direncanakan. Kata ini kerap digunakan untuk menggambarkan seseorang yang tidak tepat waktu.

Apakah kamu punya teman yang suka datang terlambat? Atau jangan-jangan, kamu sendiri yang termasuk orang yang suka ‘ngaret’? Untuk mengantisipasi mereka yang suka ‘ngaret’, banyak orang yang memajukan jam pertemuan saat merencanakan acara. Bahkan ada yang bilang kalau tidak ‘ngaret’, ya bukan orang Indonesia namanya. ‘Ngaret’ tampaknya telah dianggap sebagai sebuah hal yang lazim, dan tidak dianggap sebagai sebuah kesalahan yang serius.

Sayangnya, ngaret kerap dikaitkan sebagai budaya yang begitu melekat dengan orang Indonesia. Budaya tersebut menciptakan kebiasaan di mana banyak orang merasa terlalu nyaman dalam mengulur waktu dan hal ini menyebabkan berkurangnya produktivitas. Untuk meningkatkan produktivitas masyarakat Indonesia dan menjadi pendukung bagi para pejuang #AntiNgaret, layanan transportasi roda dua milik Grab, GrabBike menghadirkan kampanye #AntiNgaret di 8 kota besar di Indonesia, yakni Semarang, Yogyakarta, Medan, Bandung, Makassar, Surabaya, Palembang dan Jabodetabek.

“Harapan dari kampanye #AntiNgaret ini adalah agar masyarakat lebih produktif dalam menjalankan aktifitas,” kata Hery Yulianto, Senior Manager Area Marketing, Grab Indonesia.

Bagi orang-orang yang erat dengan sifat satu ini, nampaknya harus mengatur strategi agar tak ketinggalan banyak hal. Strategi tersebut misalnya memanfaatkan fitur-fitur andalan yang bisa digunakan untuk kehidupan sehari-hari. Aplikasi transportasi adalah salah satu yang paling sering digunakan dan bisa diandalkan jika harus tiba di sebuah lokasi dengan cepat.

Aplikasi transportasi juga beragam, dan tentunya dengan fitur yang beragam. Salah satu yang menawarkan fitur menarik dan membantu “si ngaret” untuk bisa cepat memesan rute perjalanan adalah “saved place” yang diusung oleh Grab. Fitur satu ini memang diperuntukkan bagi pejuang #AntiNgaret supaya bisa memanfaatkan waktu sebaik-baiknya

Yose T Rizal, Head of Area West Java Grab Indonesia menuturkan ada lima  kemudahan dari GrabBike untuk para pejuang #AntiNgaret. Yang pertama adalah 5 juta titik jemput untuk penjemputan lebih akurat. Lalu venues untuk mendapatkan panduan visual menuju titik jemput terdekat.

Selanjutnya ada “alamat tersimpan” untuk pemesanan lebih cepat. Kemudian kirim pesan suara dan foto dari GrabChat untuk komunikasi lebih cepat, dan terakhir gunakan layanan GrabNow untuk kecepatan mendapatkan pengemudi.

“Grab hadir menjadi pendukung utama bagi para pejuang #AntiNgaret mencapai tujuan mereka. Selain itu kita ingin menghilangkan stigma orang Indonesia selalu ngaret,” pungkasnya. (adv)

loading...

Feeds

Penggiat Event Curhat ke Kang Arfi

Penggiat Event Curhat ke Kang Arfi

POJOKBANDUNG.com, BANDUNG- Konser band kawakan Sheila On 7 sempat direncanakan berlokasi di Kota Bandung pindah ke Kabupaten Bandung. Hal itu menjadi …