POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Opera dengan latar belakang cerita pertunjukan kebudayaan Sunda siap dipertunjukkan, 31 Juli dan 1 Agustus di Teater Tertutup Taman Budaya Jawa Barat.
Opera berjudul Legenda Ciung Wanara ditulis sekaligus di sutradarai oleh Bambang Arayana Sambas.
Sebuah kisah dalam sasakala atau legenda dengan ditandai situs-situs dan petilasannya, menunjukan bahwa kisah tersebut pernah terjadi yakni pada masa kerajaan Galuh Pakuan.
Seni Opera, kata Bambang, merupakan genre dari Seni Teater yakni sebuah pertunjukkan lakon/cerita yang menghadirkan unsur ‘dialog’ melalui media ‘nyanyian’, sehingga jelas bahwa ‘kemasan musikal’ menjadi bagian teramat penting dan menjadi komponen integral dalam sebuah pertunjukkan Seni Opera.
“Sangat relevan bila sebagian kalangan menyebutnya degan istilah Teater Musikal atau Drama Musika untuk pertunjukkan kali ini,” ujar Bambang, Rabu (24/7/2019).
Opera legenda mengangkat jargon ‘nyungsi bihari gaya kiwari’ yakni ‘panginditan’ (keberangkatan) yang sepenuh hati demi mengangkat warisan keemasan dari keluhuran budaya Sunda.
“Kami hadirkan kembali dalam bentuk ‘kekinian’ yang semoga dapat diterima oleh berbagai kalangan dengan tetap berpijak dan berpihak pada akar-akar tradisi seni budaya Tatar Sunda,” imbuhnya.
Bambang menyebut, seharusnya masyarakat Sunda bersyukur karena memiliki khasanah seni budaya yang sangat kaya dan indah. Musik, tari, sastra, seni rupa dan berbagai kesenian rakyat telah sedemikian rupa menyatu dalam tatanan kehidupan masyarakat yang merupakan bagian hakiki dari jatining Ki Sunda.
“Sangat disayangkan keluhuran seni budaya Sunda semakin lama semakin tersisih dihempas perubahan jaman. Kita perlu upaya nyata, supaya senatiasa ingat bahwa seni budaya Sunda pernah berjaya,” tuturnya.
“Sekalipun banyak dikatakan bahwa seni Opera adalah seni pentas yang memiliki ‘tingkat kerumitan berlipat-lipat’ namun kami lakoni semuanya dengan ikhlas dan kerja keras,” pungkasnya.