POJOKBANDUNG.com, CIMAHI – Dinas Komunikasi Informasi Perpustakaan dan Kearsipan (Diskominfoarpus) Kota Cimahi, memberikan pelatihan teknologi dan informasi bagi 100 perwakilan RW se-Kota Cimahi.
Menurut Kepala Diskominfoarpus Kota Cimahi, Harjono, pelatihan tersebut dilakukan setelah pihaknya melakukan evaluasi penerapan program pemberdayaan masyarakat dengan RW-net.
Hasilnya, penerapan RW-net dianggap belum optimal karena internet yang dipasang di setiap RW justru lebih banyak digunakan bukan untuk peningkatan pelayanan administrasi masyarakat.
“Hampir setahun diterapkan lalu dievaluasi, jadi penerapannya mesti dioptimalkan. Pengurus RW harus tahu penggunaan wifi itu untuk pelayanan, jangan justru dimanfaatkan hiburan warga, apalagi anak-anak,” ujar.
Misalnya, pengurus RW harus tahu bagaimana membatasi penggunaan internet RW oleh anak-anak, membatasi konten negatif, dan optimalisasi pelayanan.
“Jadi warga yang mau urus surat-surat, tidak perlu ke kelurahan atau kecamatan, cukup lewat komputer atau hp ketua RW-nya. Dan sebetulnya wifi RW harus dipassword, jadi pengaksesnya terbatas,” jelasnya.
Pelatihan yang melibatkan relawan TIK, Jabar Saber Hoaks, dan pihak swasta itu juga mengajarkan bagaimana pengurus RW mampu membatasi penyebaran informasi hoaks.
“Pengurus RW ini juga diedukasi bagaimana menerapkan internet positif di masyarakat, jadi mereka tidak berperan sebagai penyumbang informasi hoaks,” tuturnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cimahi, Dikdik S. Nugrahawan, menilai selama setahun diterapkan, program RW-net dirasa sangat membantu dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
“Tujuannya kan untuk membantu pemberdayaan masyarakat, selain pelayanan juga untuk pengembangan UKM masyarakat. Tentu ditunjang dengan skill dan sarprasnya,” kata Dikdik.
Kehadiran pihak swasta, dinilai menjadi upaya peningkatan cakupan dan kualitas program RW-net kedepannya.
“Tadi ada pembicaraan meningkatkan sarpras RW-net dan skill IT ketua RW. Belum lagi nanti pemerintah provinsi membagian smartphone untuk menunjang tugas ketua RW, artinya akan semakin mudah lagi kerja para ketua RW, tapi mesti seimbang dengan hasilnya,” tandasnya.