POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Sebagai bagian dari upaya agar pencak silat bisa masuk nominasi warisan budaya tak benda asal Indonesia oleh UNESCO, Masyarakat Pencak Silat Indonesia (MASPI) mengadakan Temu Pendekar Internasional. Acara ini akan diadakan pada tanggal 20-21 Juli 2019 di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Kota Bandung dan siap menghadirkan perwakilan dari sembilan negara.
Pembina MASPI, Edwin Sanjaya mengatakan, Temu Pendekar Internasional ke-3 ini merupakan kelanjutan even pertama di tahun 2015 lalu. Misi diadakan acara ini adalah untuk melestarikan seni budaya leluhur bangsa.
“Saat ini kita juga sedang mengemban sebuah misi, yaitu memperjuangkan agar pencak silat bisa ditetapkan sebagai warisan budaya dunia tak benda Indonesia oleh UNESCO pada tahun 2019,”tutur Edwin di Gedung DPRD Kota Bandung, Jalan Sukabumi, Kamis (18/7/2019).
Temu Pendekar Internasional ke-3 ini juga menjadi bagian dari rangkaian kegiatan. Sehingga akhirnya bisa ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda asal Indonesia.
Edwin mengatakan, Temu Pendekar Internasional ini akan diikuti perwakilan pendekar dari sembilan negara. Pada acara tersebut juga akan diadakan kirab yang melibatkan seluruh peserta dari Gedung Merdeka sampai ke Balai Kota.
“Acara akan diikuti oleh ribuan praktisi sekaligus pecinta seni beladiri pencak silat ini. Secara teknis kita sudah siap kita juga menyediakan akoondasi dan konsumsi untuk para peserta secara gratis dan terima kasih pada Pemkot Bandung dan semua pihak yang telah memberikan dukungannya dan mudah-mudahan even ini bisa berjalan dengan sukses,” katanya.
Dia berharap kedepanya Temu Pendekar Internasional ini juga bisa menjadi ikon Kota Bandung, ikon Jawa Barat, dan bahkan ikon Indonesia, seperti halnya festival bela diri lainnya seperti wushu di tiongkok, taekwondo, di Korea Selatan.
“Saya mengajak kepada seluruh masyarakat khusunya Bandung dan Jabar, mari kita sukseskan, cintai lestarikan, budayakan, seni bela diri pencak silat sebagai budaya leluhur kita sekaligus, sebagai alat untuk membela kedaulatan negara republik Indonesia,” ucapnya.
(pra)