POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Perguruan tinggi se-Jawa Barat berkomitmen memberantas penyalahgunaan narkoba yang menurut survei membidik generasi milenial. Kampus ingin mewujudkan tempat pendidikan yang bersih dan aman dari narkoba.
Narkoba sampai saat ini masih menjadi musuh utama masyarakat. Berbagai program dibuat instansi untuk memerangi barang haram yang penyebarannya sudah tidak terkontrol. Salah satunya membentuk Artipena atau Aliansi Relawan Perguruan Tinggi Anti Penyalahgunaan Narkoba disetiap kota dan kabupaten Jabar.
“Ada 378 perguruan tinggi swasta dan 13 perguruan tinggi negeri di Jabar, semua harus bebas narkoba. Terbagi menjadi delapan komisariat, kami akan membentuk delapan cabang Artipena di delapan cabang tersebut,” kata Ketua Aliansi Relawan Perguruan Tinggi Anti Penyalahgunaan Narkoba (Artipena) Jabar, Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si., M.Kom dalam pelantikan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Artipena Jabar, di aula Unpas Jalan Setiabudi, Kamis (27/6/2019).
Dia mengungkapkan dalam memberantas narkoba harus melibatkan semua elemen salah satunya lembaga pendidikan. “Upaya pencegahan dimulai dari diri sendiri, keluarga, lalu meluas ke masyarakat dan lembaga pendidikan,” lanjutnya.
Melalui Artipeda, dia ingin menjadi garda terdepan dalam pemberantasan penyalahgunaan narkoba karena generasi milenial dianggap riskan terpengaruh. Lebih lanjut Eddy mengatakan kampus Unpas kedepannya bekerjasama dengan BNN Jabar dan Dinas Kesehatan untuk mewujudkan kampus yang ‘bersinar’.
Nantinya, setiap tiga bulan sekali pihak kampus akan melakukan tes urin terhadap mahasiswanya untuk pencegahan. Ada juga, sosialisasi yang rutin dilakukan mengenai bahaya dari penggunaan narkoba. “Mahasiswa itu generasi penerus bangsa. Sehingga perlu dijaga untuk hal begitu,” imbuhnya.
Pada pelantikan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Artipena Jabar turut hadir Wakil Gubernur Jabar, UU Ruzhanul Ulum. Uu mengajak pihak instansi untuk mengawal dan mewujudkan kampus yang bersih dari narkoba. Selain itu, dia menyarankan untuk menggandeng kiai atau tokoh agama.
“Saya juga bilang untuk membawa kiai atau tokoh agama supaya terketuk keimanannya sehingga mereka akan berhenti dari narkoba. Kadang yang sudah kena, tidak taat dan berhenti apabila diberi pendidikan agama,” ucapnya.