GMBI Gelar Diskusi Seni Budaya Calung Se-Kota Bandung

DISKUSI BUDAYA: Ketua Umum DPP LSM GMBI, Moh Fauzan Rachman saat membuka diskusi seni budaya calung se-Kota Bandung di Dago Tea House Jalan Bukit Dago Selatan, Bandung, Selasa (25/6/2019)

DISKUSI BUDAYA: Ketua Umum DPP LSM GMBI, Moh Fauzan Rachman saat membuka diskusi seni budaya calung se-Kota Bandung di Dago Tea House Jalan Bukit Dago Selatan, Bandung, Selasa (25/6/2019)

POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Menjaga dan memelihara seni budaya terbilang penting. Pelestarian budaya ini merupakan bagian dari bela negara. Ini mengemuka saat diskusi seni budaya calung se-Kota Bandung di Dago Tea House Jalan Bukit Dago Selatan, Bandung.

Diskusi yang dilaksanakan Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Masyarakat Bawah Indonsia (LSM GMBI) ini berlangsung dua hari, 25 hingga 26 Juni. Kepala Bidang PAUD dan Pendidikan Masyarakat Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung, Abdul Gaos menilai, acara diskusi seni budaya sangat positif.

“Kebudayaan tidak bisa dipisahkan dari rangkai dan proses pendidikan. Pendidikan melahirkan kebudayaan, dan budaya memperkuat pendidikan,” terang Abdul Gaos.

Pihaknya mengapresiasi acara tersebut, karena pelestarian budaya dan kesenian tanggung jawab semua pihak, apalagi budaya Sunda.

“Kami (Disdik) memang memiliki Program Bandung Masagi, salah satu sisinya adalah cinta budaya lokal budaya Sunda,” beber Abdul Gaos.

Sementara Ketua GMBI Distrik Kota Bandung, Moch Mashur (Abah) mengatakan, kegiatan terselenggara berkat dukungan semua pihak, terutama Ketua Umum GMBI, Moh Fauzan Rachman.

“Ini karena ada rasa kepedulian kita terhadap seni budaya calung, keprihatinan kita terhadap seni budaya khususnya budaya calung hampir musnah,” ujar Abah.

Ia juga mengkhawatirkan budaya terkontaminasi budaya luar. Apalagi masih ada kelompok calung yang belum memiliki pola pikir bagaimana mengembangkan dan melestarikan seni budaya calung.

“Tujuan acara ini untuk memotivasi kebudayan di Jawa Barat agar bersatu kembali, karena kani lihat seni budaya sudah terkotak-kotak dan sulit untuk bersatu lagi,” tandas Abah.

Belum lagi budaya luar sudah mengkikis seni budaya, sehingga sulit mempersatukan kembali seni budaya Sunda.
Pandangan serupa dilontarkan Ketua Umum DPP LSM GMBI, Moh Fauzan Rachman. Fauzan menyambut baik kegiatan seni budaya Calung yang diselenggaran LSM GMBI Distrik Kota Bandung.

“Karena kalau bukan kita siapa lagi yang menghidupkan kembali seni budaya Calung. Karena dalam kebudayaan ada juga pendidikan bela negara,” ujar Fauzan.

Fauzan berharap, semua Distrik, wilter GMBI se-Indonesia kedepan harus menggelorakan budaya daerahnya masing-masing agar tidak terkikis oleh budaya luar.

(man/mun)

loading...

Feeds

POJOKBANDUNG.com – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) mengumumkan kerja samanya dengan Universitas Pasundan (Unpas) melalui penandatangan Nota Kesepahaman (Memorandum …