POJOKBANDUNG.com, MAJALAYA – Pemerintah menambah kuota Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI-JK) yang ditanggung oleh APBN di tahun 2019 menjadi 96,8 juta jiwa dari sebelumnya sebanyak 92,4 juta jiwa. Penambahan kuota ini merupakan wujud komitmen kuat pemerintah terhadap Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) khususnya dalam hal peningkatan cakupan kepesertaan.
Penerima Bantuan Iuran (PBI) merupakan segmen peserta Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang iurannya dibayarkan oleh Pemerintah. Diharapkan melalui program ini masyarakat yang masuk golongan tidak mampu atau miskin dapat ditanggung biaya kesehatannya.
Seperti apa yang dialami oleh Cici Wulandari (26) Warga Desa Cibiru Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung, Kamis (7/2). Ia bersama keluarganya menjadi peserta JKN-KIS yang iurannya dibayarkan oleh pemerintah. Baru-baru ini Cici melahirkan anak pertama melalui proses caesar di sebuah Rumah Sakit Al-Ihsan Provinsi Jawa Barat.
“Waktu itu usia kandungan sudah 9 bulan lebih 2 minggu, namun tak kunjung mules juga, akhirnya suami merasa khawatir saya dibawa ke rumah sakit dengan surat rujukan dari puskesmas sebelumnya, setelah di rumah sakit dokter meriksa, dan ternyata air ketuban sudah mulai habis, sehingga oleh dokter harus dilakukan operasi caesar,” kata Cici.
Selama pemeriksaan sampai dengan proses operasi semua berjalan dengan lancar, apa yang dialami oleh Cici pertama kali melahirkan menggunakan JKN-KIS sangatlah memuaskan tidak ada kendala.
“Alhamdulillah semua berjalan dengan lancar, meskipun rasa khawatir itu ada karena sudah lewat 9 bulan lebih tapi tidak merasakan mulas. Untungnya ada bidan yang baik sehingga bisa di rujuk ke rumah sakit, dan dokter juga baik-baik, selama dirawat di rumah sakit, pelayanannya memuaskan, tidak dibeda-bedakan. Terima kasih BPJS Kesehatan anak saya lahir dengan selamat,” ucap ibu satu anak ini.
Melalui Program JKN-KIN ini Cici dan keluarga merasa terbantu untuk membiayai biaya kelahiran anak pertamanya. Dia mengharap agar program Jaminan Kesehatan ini dapat terus dilaksanakan sehingga masyarakat yang tidak mampu seperti dirinya tidak perlu lagi dibebankan dengan biaya kesehatan yang semakin mahal setiap tahunnya.
“Semoga pemerintah melalui BPJS Kesehatan dapat terus melangsungkan program Jaminan Kesehatan ini, agar masyarakat tidak mampu seperti saya ini dapat tertolong,” tambahnya.
Cici mengharapkan agar lebih banyak lagi masyarakat yang dapat menikmati program ini.
“Mohon negara dapat memperhatikan kesejahteraan masyarakatnya dengan terus menambah jumlah peserta JKN-KIS yang iurannya dibayar oleh pemerintah,,” harapnya.