POJOKBANDUNG.com, SOREANG – Ria Febrianti (23) adalah seorang warga Desa Cibiru Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung. Ia bersama keluarganya menjadi peserta JKN-KIS segmen PBI JK yang iurannya dibayarkan oleh Pemerintah. Baru-baru ini Ria mengantarkan ibunya, Yanti Maryanti (57) ke RSUD Majalaya untuk berobat.
Awalnya Yanti tidak mau berobat karena takut mengeluarkan biaya pada saat ke dokter. Sudah dipaksa-paksa tetap tidak mau juga, ia khawatir tidak bisa membayar pengobatannya ke dokter mengingat dirinya tidak memiliki uang. Namun melihat kondisi kesehatannya yang terus menurun, Ria berupaya keras meyakinkan ibunya untuk berobat menggunakan KIS. Ia ingat pengalaman tetangganya yang pernah bilang bahwa kartu JKN-KIS sangat bermanfaat karena dapat menjamin biaya pengobatan sesuai prosedur ketika pesertanya sakit.
“Waktu itu ibu merasakan sakit kepala, lama kelamaan demam tinggi selama beberapa hari. Karena khawatir, saya langsung mengajak Ibu untuk berobat. Ibu tuh sempat tidak mau karena takut bayar dan memang kita tidak punya uang untuk berobat. Saya lalu bilang ke ibu, menurut tetangga yang pernah menggunakan kartu JKN-KIS, biaya pengobatan kita akan dijamin sepenuhnya oleh program JKN-KIS ini sesuai prosedur, jadi tidak perlu khawatir untuk berobat. Setelah saya yakinkan berulang kali, barulah ibu akhirnya mau dan langsung berobat ke Puskesmas Ciparay,” kisah Ria saat ditemui, Kamis (7/2).
Setelah melalui beberapa pemeriksaan, dokter menyatakan ibu Ria mengalami demam berdarah sehingga harus dirujuk ke RSUD Majalaya dan dirawat inap. Dan benar saja, selama ibunya dirawat, tidak ada biaya apapun yang harus dibayarkan olehnya ke rumah sakit karena semua dijamin JKN-KIS. Ria juga mengatakan bahwa selama pemeriksaan kesehatan ibunya di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) sampai dirujuk ke rumah sakit pun semua berjalan lancar dan mudah.
“Alhamdulillah saya dan ibu mah merasakan puas dengan pelayanannya, perawat sama dokternya juga baik-baik. Saya kira bakal dibeda-bedakan karena kita pasien Penerima Bantuan Iuran (PBI), tapi ternyata tidak sama sekali, hatur nuhun pisan (terima kasih banyak, Red) buat BPJS Kesehatan yang sudah banyak membantu masyarakat ketika sakit. Apalagi selama dirawat kami sama sekali tidak mengeluarkan uang. Saya kini semakin yakin bahwa program JKN-KIS ini benar-benar bermanfaat,” tutup Ria bersungguh-sungguh.