POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Ratusan massa yang tergabung dalam Forum Pasundan Bergerak (FPB) Jawa Barat, mengajak masyarakat tidak terpengaruh people power atau kedaulatan rakyat. Aksi yang dinilai inkonstitusional itu hanya dimanfaatkan untuk kepentingan sekelompok elit politik.
Hal itu diungkapkan Ketua FPB Jabar, Ades Karyadi saat aksi damai di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jabar, Jalan Garut, Kota Bandung, Selasa (21/5/2019) .
Menurut Ades, people power atau kedaualatn rakyat yang digaungkan segelintir elit politik tidak berangkat dari masyarakat Indonesia, melainkan hanya kelompok-kelompok tertentu yang memiliki kepentingan.
“Aksi people power bukan menggambarkan masyarakat Indonesia, tapi ada kelompok yang haus terhadap kepentingan,” jelasnya.
Ades menegaskan, peolpe power sangat berbahaya bagi kemajemukan Indonesia dan bisa berdampak pada perpecahan bangsa. Kata dia, Negara Brazil dan Venezuela pernah mengalami krisis ekonomi berkepanjangan akibat people power yang dimanfaatkan pihak yang berkepentingan.
“Apakah mau negara kita ini hancur? kami tidak mau itu terjadi pada bangsa ini. Jadi jelas kami menolaknya,” tegasnya.
Ia menyebut, sesungguhnya kedaulatan rakyat sudah dilaksanakan pada 17 April 2019. Saat itu seluruh komponen rakyat Indonesia menyelenggarakan pesta demokrasi dengan memilih pemimpin melalui Pemilu.
“Kita percayakan semuanya kepada penyelenggara Pemilu, KPU dan Bawaslu. Jika dinilai ada kecurangan, silahkan tempuh melalui lembaga yang ada. Jangan melakukan aksi inkonstitusional atau bertentangan dengan hukum,” papar Ades.
Sementara itu, Ketua KPU Jabar, Rifqi Ali Mubarok melalui perwakilannya, meminta masyarakat tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi dengan isu-isu atau ajakan-ajakan yang dinilainya bertentangan dengan hukum.
“Perbedaan jangan sampai menimbulkan perpecahan. Pemilu sudah selesai 17 April 2019. Sekarang saatnya kembali bersatu dalam keragamanan, Bhinneka Tunggal Ika,” paparnya.
Ia juga mengapresiasi atas gerakan FPB. Menurutnya, semua pihak harus mengawal dan menjaga kondusifitas agar berjalan aman dan tertib.
“Kami berterima kasih atas aspirasi ini. Kami berpesan, tetap jaga keutuhan, persatuan dan kesatuan bangsa dan jangan mudah terprovokasi,” pungkasnya.