Dapat Bantuan Hibah Alat Intensitas Gempa

ALAT : Sekertaris Badan Penanggulangan Becana Daerah (BPBD) Kota Cimahi Ajat Sudrajat saat menunjukan alat Pengukur Intensitas Gempa di Kantor BPBD, Kota Cimahi, Kamis (2/5/2019).
(foto : TAOFIK ACHMAD HIDAYAT/RADAR BANDUNG)

ALAT : Sekertaris Badan Penanggulangan Becana Daerah (BPBD) Kota Cimahi Ajat Sudrajat saat menunjukan alat Pengukur Intensitas Gempa di Kantor BPBD, Kota Cimahi, Kamis (2/5/2019). (foto : TAOFIK ACHMAD HIDAYAT/RADAR BANDUNG)

POJOKBANDUNG.com, CIMAHI – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi mendapatkan bantuan alat ukur intensitas gempa (intensity meter). Alat tersebut merupakan hibah dari Jepang melalui BMKG Klas I Bandung.

Sekretaris BPBD Kota Cimahi, Ajat Sudrajat mengatakan, daerah yang menerima bantuan itu yang masuk kedalam wilayah sesar Lembang. Hanya 15 daerah se Jawa Barat yang diberi, diantaranya Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat.

“Intensity meter sudah kami pasang di area kantor sebagai detektor,” kata Ajat.

Dia menjelaskan, alat yang saat ini terpasang di Kantor BPBD tersebut berbeda cara kerjanya dengan alat pendeteksi gempa atau seismograf. Cara kerja seismograf, akan memberikan tanda beberapa menit sebelum terjadi gempa, karena mencatat peningkatan getaran. Sedangkan intensity meter, akan mencatat getaran ketika gempa terjadi.

“Ketika terjadi gempa itu langsung ditinggalkan saja. Baru setelahnya dilihat berapa intensitasnya. Bukan ditunggu saat gempa terjadi. Alat itu terkoneksi langsing ke BMKG yang melanjutkannya ke masing-masing daerah,” jelasnya.

Sementara itu, saat dikonfirmasi, Kepala BMKG Klas I Bandung, Tony Agus Wijaya mengatakan, banyaknya bangunan di sepanjang jalur sesar lembang patut menjadi perhatian semua pihak. Sebab jika bangunannya tidak kuat menahan gempa, dikhawatirkan akan menimbulkan banyak korban jiwa.

Intensity meter yang dimiliki BPBD Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat juga ditujukan untuk memprediksi dampak kerusakan suatu tempat akibat diguncang gempa sehingga bisa membantu pemerintah mengambil respon cepat.

“Datanya berbentuk jaringan di seluruh Indonesia yang dikumpulkan di BMKG. Karena Cimahi dan KBB ini sangat dekat dengan sesar lembang, intensity meter sangat membantu penanggulangan bencana agar bisa lebih cepat ditangani,” kata Tony.

Berdasarkan Rencana Kontijensi Gempa Bumi Kota Cimahi, batas terdekat Kota Cimahi ke Sesar Lembang hanya berjarak 3 kilometer, tepatnya wilayah utara Kota Cimahi, yang meliputi Citeureup, Cipageran, Cileuweung, dan Cihanjuang, yang semuanya berbatasan dengan Kabupaten Bandung Barat.

Jarak Sesar Lembang ke gedung Pemerintahan Kota Cimahi yang merupakan objek vital, hanya berkisar 5,8 sampai 6 kilometer.

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bahkan mengungkapkan jika  Sesar Lembang bisa menghasilkan gempa bumi bermagnitudo 6,5-7 yang saat ini tengah dalam fase pelepasan energi menuju pengulangan gempa.

Jika gempa itu terjadi, Kota Cimahi, khususnya di kawasan utara akan mengalami kerusakan cukup parah mengingat jarak tidak jauh dari pusat gempa.

(dan)

loading...

Feeds

BPJAMSOSTEK Tasikmalaya Gelar Employee Volunteering

POJOKBANDUNG.com, TASIKMALAYA – BPJS Ketenagakerjaan Cabang Tasikmalaya melaksanakan kegiatan Employee Volunteering bersih-bersih sampah Bersama Bank Sampah Belebet dalam rangka World …