POJOKBANDUNG.com, PADALARANG – Sebanyak 42 orang dari Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kabupaten Bandung Barat tengah jatuh sakit dimana dua orang diantaranya meninggal dunia.
Merupakan anggota KPPS 4 pada TPS 1 Desa Cikadu Kecamatan Sindangkerta, Tati Nurhayati (60) harus gugur (meninggal dunia) usai mengalami kelelahan dan dirawat sejak 18 April 2019 yang lalu setelah bertugas.
Petugas KPPS kedua yang meninggal adalah petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KKPS), Adung, yang juga Ketua RT 4/2, Desa Tani Mulya, KecamatanNgamprah, Bandung Barat, meninggal dunia, Senin (29/4/2019) malam.
Meninggalnya Adung, menambah rentetan petugas KPPS yang meninggal dalam pelaksanaan pemilu 2019 ini termasuk di Kabupaten Bandung Barat.
Berdasarkan pantauan di rumah duka, jenazah Adung tiba di rumah duka, di Kampung Kebon Kalapa, RT 4/2, pukul 21.00 WIB.
Sebelumnya pada minggu (28/4/2019) kemarin, Adung sempat mendapatkan perawatan di RS Cibabat, karena kelelahan mengawal proses Pemilu 2019.
Kepala Desa Tani Mulya Lili Suhaeli, membenarkan almarhum merasakan kelelahan setelah melaksanakan penghitungan suara dan kemudian mendapatkan pengobatan.
“Pak Adung memang merasakan lelah dan izin pulang. Lalu kondisinya pun semakin menurun dan sempat dibawa ke RS Cibabat,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Sindangkerta Iwa Kartiwa menjelaskan, warga Kampung Gandok RT 01 RW 09 itu dikabarkan jatuh sakit sepulang dari perhitungan suara di TPS, kondisi tubuhnya lemah hingga harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.
“Betul, ibu Tati meninggal dunia dan sebelumnya masuk rumah sakit Cibabat Cimahi setelah usai menghitung suara. Akhirnya Tati meninggal dunia,” kata Iwa kepada wartawan, Senin (29/4/2019).
Iwa pun mengatakan bahwa Tati Nurhayati meninggal dunia, dan dimakamkan pada Sabtu (27/4/2019) siang lalu.
Meninggalnya Tati menambah daftar panjang para korban pahlawan Pemilu 2019 di tanah air.
Sementara, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bandung Barat terus melakukan pendataan jumlah Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), baik yang meninggal dunia maupun yang tengah sakit akibat kelelahan usai penghitungan suara.
“Jumlahnya belum seluruhnya didata, kami masih terus melakukan pendataan sesuai instruksi dari KPU pusat,” kata Ketua KPU KBB, Adie Saputro.
Terkait santunan bagi anggota KPPS Sindangkerta yang meninggal dunia, pihaknya masih menunggu instruksi dari KPU pusat. “Belum tahu berapa jumlah santunannya. KPU pusat masih menungu dari Kementerian Keuangan tapi kami sudah memberikan uang duka,” pungkasnya.