POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Jawa Barat memiliki sumber daya manusia (SDM) yang potensial menjadi lumbung atlet sepakbola. Namun, semua harus dilakukan dengan pola pembinaan yang baik sedari dini serta perbaikan infrastruktur.
Muhammad Farhan menilai sepakbola menjadi olahraga yang paling digemari oleh masyarakat. Masyarakat memiliki kecintaan yang tinggi dan menganggap olahraga ini sebagai hiburan dengan klub Persib sebagai salah satu icon.
Dengan demikian, Persib harus menjadi motor bagi masyarakat dan seluruh stakeholder untuk ikut mengembangkan sepak bola di tanah air. Selain itu, sekolah sepakbola (SSB) di wilayah Jawa Barat juga harus menjadi jantung untuk menghasilkan pemain-pemain terbaik. Bukan hanya di tingkat nasional, tapi diharapkan dapat masuk ke kancah internasional.
“Bagi saya yang terpenting adalah memastikan Jawa Barat sebagai salah satu lumbung bakat sepak bola terbaik di Indonesia. Pada saat bersamaan kita juga mendorong asprov Jabar agar berperan lebih di PSSI,” kata Caleg dari dapil Jabar I (Kota Bandung dan Kota Cimahi).
Menurutnya, masih ada sejumlah kendala dalam mengembangkan potensi ini. Salah satunya adalah infrastruktur lapangan. Faktor ini menjadi nilai tambah untuk perkembangan sepakbola, dan manfaat lain bagi masyarakat.
“Infrastruktur lapangan sepakbola yang bagus untuk latihan, pertandingan, dan rekreasi harus terpisah. Harus dibangun oleh pemprov atau pemerintah kabupaten/kota,” imbuhnya.
Selain itu, hal lain yang perlu diperhatikan adalah kualitas SDM dari para pelatih dan wasit. “Ini seratus persen tanggungjawab dari PSSI sampai ke asosiasi kota/kabupaten,” kata Farhan.
Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua Umum Viking, kelompok pendukung klab sepakbola Persib, Heru Joko. Menurutnya, hal yang perlu dibenahi dan ditingkatkan, mulai dari fasilitas seperti lapangan, sekolah sepakbola, hingga event-event.
Hal itu, kata dia, menjadi perhatian utama dari pemerintah provinsi. Apalagi, masyarakat Jawa Barat sangat menyukai sepakbola.
“Peran serta pemerintah terutama provinsi seharusnya bisa akomodir itu. Ini kan olahraga yang cukup murah angarannya bila dibandingkan olahraga lain, tetapi sangat diminati oleh masyarakat, seharusnya bisa ditingkatkan segala sesuatunya,” tandasnya.
Menurutnya, keberadaan SSB di Jabar seharusnya mendapatkan perhatian yang lebih dari pemerintah provinsi. Hal itu, kata dia sejalan dengan Inpres tentang Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional, yang telah dikeluarkan oleh Presiden Joko Widodo.
“Jadi itu semestinya bisa diaplikasikan sampai ke tingkat provinsi, kabupaten/kota, bahkan sampai ketingkat bawahnya lagi,” katanya.
Dikatakan Joko, SSB bersubsidi penting untuk anak-anak yang sebenarnya miliki prestasi di sepak bola, namun belum bisa menjangkau karena masalah biaya.
“Jadi intinya agar semua bisa dibenahi, sangat penting peran serta pemerintah untuk masalah ini,” harapnya.
Diakui, dirinya belum melihat adanya dukungan dan peran aktif dari pemprov untuk memperbaiki persepakbolaan di Jawa Barat.
“Seharusnya itu disupport lagi peran aktif pemerintah, dari segi anggaran, pembinaan, fasilitas seperti lapangan. Sehingga ke depan bisa menghasilkan para pemain-pemain hebat di negeri ini, yang bisa membawa harum nama bangsa di kancah internasional,” ujarnya.