POJOKBANDUNG.com – Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko mencurigai kampanye hitam yang dilakukan oleh emak-emak di Karawang Jawa Barat adalah perbuatan yang terstruktur. Ia bahkan mengatakan tidak mungkin jika hal tersebut dilakukan tanpa adanya perintah.
Apalagi, kata mantan Panglima TNI itu, belakangan diketahui bahwa tiga emak-emak yang ada di video kampanye hitam itu merupakan anggota Partai Emak-emak Pendukung Prabowo-Sandiaga Uno (PEPES).
“Enggak mungkin dia menjalankan itu kalau enggak ada perintah. Ya sekarang yang melakukan siapa? Emak-emak? Pakai bahasa seperti itu, bahasa yang teratur atau tidak. Kan begitu,” terangnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (26/2).
Kecurigaan Moeldoko itu bukan tanpa alasan. Ia menilai tak ada substansi emak-emak di Karawang membuat kampanye hitam seperti itu jika tidak berkaitan dengan lawan politik Joko Widodo. Ia juga bahkan, menyangsikan bagaimana bisa emak-emak dapat melontarkan fitnah dengan kata-kata seperti larangan azan, dan legalisasi LGBT jika Jokowi terpilih kembali.
“Kan bisa dilihat itu siapa aktornya? emak emak, oke. pendidikannya apa? substansinya apa? bisa enggak dia buat struktur kalimat seperti itu? gampang. Mana bisa emak-emak bikin isu begitu,” tuturnya.
Mengenai isi kampanye hitamnya, Moeldoko menyayangkan, tidak seharusnya ada isu-isu yang menyesatkan seperti itu. Padahal emak-emak tersebut mengidentifikasikan bahwa mereka adalah muslimah.
“Enggak usah lah bodoh-bodohi rakyat. Ini yang saya sedih itu, berpakaian muslim tetapi memfitnah orang. Kayak begitu itu kan keterlaluan,” jelasnya.